New Delhi siaga tinggi setelah ledakan mematikan

Rekaman yang disiarkan media India menunjukkan kobaran api dan asap tebal membubung dari beberapa kendaraan di jalan padat dekat stasiun metro di kawasan lama Delhi.

By
Petugas keamanan berkumpul di samping ambulans di lokasi ledakan dekat Benteng Merah di kawasan kota tua Delhi pada 10 November 2025. / AFP

Sedikitnya delapan orang tewas akibat ledakan di dekat Benteng Merah—salah satu landmark bersejarah di ibu kota India, New Delhi—menurut laporan media lokal dan kepolisian.

Gambar-gambar yang ditayangkan pada Senin memperlihatkan api dan asap keluar dari lebih dari satu kendaraan di jalan sempit yang ramai di dekat stasiun metro kawasan kota tua Delhi.

Juru bicara kepolisian Delhi, Sanjay Tyagi, mengatakan kepada The Associated Press bahwa sedikitnya delapan orang meninggal dan beberapa lainnya terluka.

“Kami masih menyelidiki penyebab ledakan tersebut,” ujarnya.

Beberapa orang lain mengalami luka ketika sebuah mobil meledak di dekat Benteng Merah, lapor Doordarshan News, media milik pemerintah.

Mengutip Dinas Pemadam Kebakaran Delhi, media itu menyebutkan bahwa setelah ledakan, sejumlah kendaraan di sekitar lokasi turut terbakar dan mengalami kerusakan.

“Unit anjing pelacak, tim forensik, dan polisi Delhi telah berada di lokasi untuk melakukan penyelidikan,” demikian pernyataan tersebut.

Delhi kini dalam kondisi siaga tinggi pascaledakan itu, menurut laporan PTI News.

Pihak berwenang belum memastikan jenis bahan peledak yang digunakan.

Benteng Merah, atau Lal Qila dalam bahasa Hindi, merupakan benteng peninggalan era Mughal abad ke-17 yang terletak di kawasan kota tua dan menjadi tujuan wisata sepanjang tahun.