DUNIA
2 menit membaca
FPO Austria desak larangan penuh jilbab di sekolah dan aturan melawan “Islam politik”
Koalisi pemerintah berencana menerapkan larangan jilbab bagi anak perempuan di bawah usia 14 tahun.
FPO Austria desak larangan penuh jilbab di sekolah dan aturan melawan “Islam politik”
Protes menentang ekstrem kanan setelah kemenangan dalam pemilu legislatif. AFP
21 November 2025

Partai sayap kanan Austria, Freedom Party (FPO), yang kini menjadi faksi terbesar di parlemen, menyerukan larangan menyeluruh penggunaan jilbab di seluruh sekolah. Mereka menilai rencana pemerintah koalisi yang hanya membatasi larangan untuk anak perempuan di bawah 14 tahun masih terlalu lemah.

Dalam pernyataan pers pada Kamis, partai oposisi itu juga mendesak parlemen untuk mengesahkan “undang-undang pelarangan Islam politik” serta menuntut “penghentian segera imigrasi massal ilegal.”

“Jilbab adalah simbol Islam politik serta penindasan dan kontrol terhadap perempuan, dan karena itu tidak memiliki tempat di sekolah kami,” demikian pernyataan FPO.

Mereka menambahkan: “Pertama, ‘migrasi massal baru’ harus segera dihentikan, dan kedua, Islam politik harus dilarang secara tegas melalui undang-undang.”

Pernyataan tersebut menanggapi rencana koalisi pemerintah yang terdiri dari Austrian People’s Party (OVP), Social Democratic Party of Austria (SPO), dan partai liberal NEOS, untuk memberlakukan larangan jilbab bagi anak perempuan di bawah 14 tahun mulai tahun ajaran 2026/2027.

Menurut FPO, kebijakan itu “hanya dapat menjadi langkah awal.”

Retorika Islamofobia

FPO menjadi faksi terkuat di parlemen dengan raihan 28,8 persen suara dalam pemilu nasional terakhir dan berkali-kali mendapat kritik atas retorika anti-Islam dan rasis yang sudah terdokumentasikan.

Laporan dari NGO Austria, SOS Mitmensch, menyoroti sebuah video yang dibagikan ketua FPO, Herbert Kickl, yang menggambarkan Austria masa kini sebagai tempat yang penuh ancaman, menggunakan visual gelap untuk menampilkan Muslim dan warga kulit hitam sebagai bahaya.

SOS Mitmensch juga menyoroti pernyataan anggota Dewan Nasional dari FPO, Dagmar Belakowitsch dan Susanne Furst, yang menyebut anak-anak sekolah Muslim sebagai “pengganggu” serta menggambarkan mereka dengan narasi yang selaras dengan ide ekstrem kanan tentang “penggantian populasi”.

Pada Februari 2025, seorang anggota dewan kota yang ditunjuk dari FPO di Hohenberg, Austria Hilir, mengunggah video TikTok berisi ujaran kebencian yang menyebut, “Kalian para pengungsi pasti tahu tempat kalian: di oven,” dan menambahkan, “Kalian para Tschuschen, kalian dan keluarga kalian semua pantas masuk ke kamar itu.”

Tschuschen adalah istilah bernada menghina dalam bahasa Jerman Austria yang ditujukan kepada orang-orang asal Eropa Tenggara atau Timur Tengah.

Rujukan terhadap “kamar” itu dipahami luas sebagai sindiran ke kamar gas Nazi.

Video itu ditutup dengan sang politisi melakukan salam Hitler.

SUMBER:TRT World & Agencies
Jelajahi
Jakarta dinobatkan sebagai ibu kota terpadat di dunia dalam laporan PBB
Jakarta kini menjadi ibu kota terpadat di dunia
Hampir 11.000 orang terdampak oleh banjir besar-besaran di Malaysia
Serangan bom bunuh diri menargetkan markas paramiliter Pakistan, menewaskan 3 perwira dan 3 teroris
Türkiye siap menjadi tuan rumah COP31, tingkatkan bantuan rekonstruksi Gaza: Erdogan
50 dari 300 lebih siswa yang diculik di sekolah Katolik Nigeria berhasil melarikan diri
Lebih dari 300 siswa hilang setelah kelompok bersenjata menyerbu sekolah Katolik di Nigeria
AS tolak berdialog dengan Afrika Selatan saat kontroversi boikot G20 memanas
Apakah penjualan F-35 oleh Trump ke Saudi Arabia akan mengubah keseimbangan militer Timur Tengah?
Bom meledak di New Delhi, rumah-rumah dihancurkan di Kashmir - normalisasi kejahatan perang di India
Amerika Serikat menyetujui penjualan rudal Javelin dan peluru Excalibur senilai $93 juta kepada India
70 orang hilang setelah kapal yang membawa 120 orang terbalik di Kongo
Letusan Gunung Semeru sebabkan evakuasi, ratusan warga berlindung di pos pengungsian
Petugas imigrasi menangkap buronan kasus kredit macet asal China senilai Rp2,07 triliun di Batam
China kecam Inggris atas 'tuduhan-tuduhan fiktif' setelah klaim MI5
Indonesia tetapkan target pengurangan emisi CO₂ 1,5 gigaton di COP30
Apakah AS sedang bersiap “menghancurkan” ekonomi Rusia?
Sereal bayi Nestle dijual dengan kandungan gula lebih tinggi di Afrika, klaim NGO
Terhalang Pakistan, Air India yang kekurangan kas cari jalur pintas melalui Xinjiang, China
Calon senator AS mencoba membakar Al-Quran saat aksi anti-Islam di Michigan