Sudan usulkan Türkiye dan Qatar sebagai mediator dalam negosiasi damai dengan RSF

Pemerintah Sudan berharap keterlibatan Türkiye dan Qatar dapat menciptakan kesepakatan perdamaian yang lebih adil antara militer Sudan dan kelompok paramiliter RSF.

By
RSF di Al Fasher, Sudan, lakukan pembunuhan massal, kekerasan seksual, penjarahan, dan penculikan. / Reuters

Pemerintah Sudan mengusulkan agar Türkiye dan Qatar ikut sebagai mediator dalam pembicaraan damai antara militer Sudan dan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF). Duta Besar Sudan untuk Indonesia, Yassir Mohamed Ali, menyampaikan usulan ini dalam wawancara dengan Antara di Jakarta.

Ali menjelaskan bahwa meski Amerika Serikat, Mesir, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab telah mencoba memediasi, Sudan menilai proses itu belum adil bagi pemerintah Khartoum. "Jika ingin pembicaraan perdamaian sejati, kita harus melibatkan mediator lain – Türkiye dan Qatar," katanya.

Sudan menekankan bahwa Arab Saudi dan Mesir dapat dipercaya, tetapi AS dituding bersikap ganda karena membiarkan UEA mendukung RSF. Ali menambahkan bahwa mediator baru diperlukan agar keseimbangan tercapai dan kesepakatan yang dihasilkan adil bagi Sudan.

Konflik antara militer Sudan dan RSF telah berlangsung sejak April 2023, menimbulkan krisis kemanusiaan besar dengan ribuan tewas dan jutaan warga terdampak. Sudan menegaskan bahwa mediator tidak bisa memaksakan syarat damai, karena militer Sudan saat ini menguasai sebagian besar wilayah dan memiliki posisi kuat dibanding RSF.

Türkiye dan Qatar dipandang sebagai pihak yang kredibel untuk mediasi, namun beberapa negara disebut ragu mendukung gagasan ini karena khawatir mengubah keseimbangan regional. Tantangan nyata tetap besar, terutama perlindungan warga sipil dan kesepakatan yang diterima semua pihak.