350 kios Pasar Induk Kramat Jati hangus terbakar, diduga akibat korsleting listrik
Kebakaran besar melanda Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin pagi. Sedikitnya 350 kios di kawasan los buah hangus terbakar, dengan dugaan awal kebakaran dipicu arus pendek listrik.
Kebakaran terjadi di Pasar Induk Kramat Jati, Jalan Raya Bogor, Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Kramat Jati, pada Senin (15/12) sekitar pukul 07.15 WIB. Api pertama kali terlihat di kawasan Los Buah Blok C2 dan dengan cepat menjalar ke kios-kios di sekitarnya. Sejumlah pedagang yang tengah beraktivitas sempat panik dan berusaha menyelamatkan barang dagangan mereka.
Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Agus Himawan, menyampaikan bahwa total kios yang terdampak kebakaran mencapai sekitar 350 unit. Menurutnya, kebakaran dapat dikendalikan dalam waktu kurang dari satu jam berkat kesigapan petugas pemadam kebakaran serta dukungan sistem pengamanan internal pasar.
“Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 08.00 WIB. Setelah itu, petugas langsung melakukan pendinginan untuk memastikan tidak ada potensi kebakaran lanjutan,” ujar Agus, dikutip dari Antara.
Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur mengerahkan 19 unit mobil pemadam kebakaran dan 95 personel ke lokasi. Laporan kebakaran diterima pada pukul 07.24 WIB dari warga yang datang langsung melapor. Petugas tiba di lokasi sekitar pukul 07.28 WIB dan langsung melakukan upaya pemadaman satu menit kemudian.
Selain memadamkan api, petugas juga melakukan pengamanan area pasar agar kobaran api tidak merambat ke blok kios lainnya. Proses pendinginan dimulai sekitar pukul 08.20 WIB dengan menyisir bagian atap, sela bangunan, serta material kios yang terbakar.
Diduga dipicu korsleting listrik
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menilai kebakaran Pasar Induk Kramat Jati kemungkinan besar disebabkan oleh korsleting listrik. Penilaian tersebut disampaikannya saat meninjau langsung lokasi kebakaran pada Selasa (15/12).
“Kalau melihat peristiwa seperti ini, biasanya disebabkan oleh korsleting listrik. Ke depan, pencegahan harus lebih diperketat agar kejadian serupa tidak terulang di pasar-pasar lain,” kata Pramono, dikutip dari Antara.
Ia juga mengungkapkan telah mengetahui rencana Perumda Pasar Jaya untuk menambah fasilitas hydrant di Pasar Induk Kramat Jati sebagai langkah pencegahan kebakaran. Menurut Pramono, pasar dengan aktivitas tinggi membutuhkan sistem kelistrikan dan pengamanan kebakaran yang lebih andal.
Hingga saat ini, petugas pemadam kebakaran masih melakukan penyisiran untuk memastikan tidak ada sisa api yang berpotensi kembali menyala. Sementara itu, pihak terkait masih melakukan pendataan kerugian serta penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kebakaran.