Ibu kota Ukraina Kiev diserang Rusia secara 'masif': walikota
Rusia melancarkan serangan gabungan besar-besaran terhadap Kiev, memicu kebakaran dan menyebarkan puing-puing di banyak distrik ibu kota Ukraina, kata Walikota Vitali Klitschko.
Hampir setiap distrik di Kiev berada di bawah serangan 'masif', kata wali kota ibu kota Ukraina, dengan kantor berita AFP melaporkan ledakan di pusat kota saat Rusia meningkatkan serangannya terhadap infrastruktur.
Wali kota Kiev Vitaly Klitschko menyebutnya sebagai 'serangan musuh yang masif', dan mengatakan pasukan pertahanan udara sedang beroperasi.
Sedikitnya 11 orang terluka, lima di antaranya dirawat di rumah sakit, termasuk seorang wanita hamil dan seorang pria dalam 'kondisi sangat serius', tulis Klitschko di Telegram.
“Bagian jaringan pemanas rusak,” katanya, sehingga beberapa gedung di distrik Desnyansky di timur laut sementara tidak memiliki pasokan panas.
Pasokan listrik dan air juga bisa terganggu, tambahnya.
Rudal dan drone menargetkan fasilitas infrastruktur kritis di ibu kota pada hari Jumat, kata Mykola Kalashnyk, kepala administrasi militer regional Kiev.
Jurnalis AFP melihat peluru pelacak digunakan melawan drone dan beberapa sistem anti-rudal dikerahkan.
"Orang Rusia menembak bangunan tempat tinggal. Banyak gedung tinggi yang rusak di seluruh Kiev, hampir di setiap listrik," tulis Tymur Tkachenko, kepala administrasi militer kota, di media sosial.
Klitschko melaporkan kebakaran atau kerusakan pada bangunan di delapan dari 10 distrik Kiev, dan mengatakan tim darurat medis telah dikerahkan ke semuanya.
Sebuah kebakaran terjadi di atap sebuah gedung hunian lima lantai di distrik Solomyansky, sebuah simpul transportasi dekat bandara internasional Kiev.
Ukraina menyerang gedung apartemen, depot minyak
Sementara itu, serangan drone Ukraina merusak tiga gedung apartemen, sebuah depot minyak dan struktur garis pantai di pelabuhan Novorossiysk di Laut Hitam milik Rusia, kata pejabat.
Markas operasional wilayah Krasnodar, menulis di Telegram, mengatakan serpihan drone menghantam tiga apartemen, memecahkan jendela tetapi tidak menyebabkan korban luka.
Disebutkan serangan itu juga merusak sebuah depot minyak di kompleks bongkar muat serta struktur pantai, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Serangan itu terjadi saat sekutu Barat Kiev meningkatkan tekanan terhadap Rusia.
Pada Rabu, Kanada mengumumkan sanksi baru yang menargetkan produksi drone dan sektor energi Rusia, serta infrastruktur yang digunakan untuk melancarkan serangan siber.
Menteri luar negeri G7 hari itu menyerukan gencatan senjata segera di Ukraina, menyatakan dukungan 'tak tergoyahkan' untuk integritas teritorial negara itu.
Dan Komisi Eropa sedang mempertimbangkan menggunakan sebagian aset Rusia yang dibekukan setelah perang Ukraina untuk memberikan Kiev pinjaman bagi dukungan anggaran dan militer selama dua tahun ke depan.
Namun setelah hampir empat tahun perang, kedua belah pihak telah terbenam dalam pertahanan yang kuat, dengan Moskow menolak seruan gencatan senjata dan upaya Presiden AS Donald Trump untuk menghidupkan kembali kesepakatan perdamaian yang lama tertunda.
Rusia mengatakan pada Senin bahwa pihaknya telah merebut tiga desa lagi sepanjang garis depan yang luas, di mana ia memanfaatkan keunggulan dalam tenaga dan perlengkapan.