Demonstrasi pecah di Bangladesh setelah pemimpin aktivis pemuda yang tertembak meninggal
Demonstrasi-demonstrasi tersebut menampilkan slogan-slogan penuh emosi yang menyebut nama Hadi, yang meninggal di Singapura beberapa hari setelah dia ditembak di Dhaka.
Para demonstran telah memenuhi jalan-jalan ibu kota Bangladesh, Dhaka, setelah pemimpin politik Sharif Osman Hadi meninggal di sebuah rumah sakit di Singapura pada 18 Desember 2025.
Hadi, sosok terkemuka dalam pemberontakan mahasiswa 2024, ditembak di kepala beberapa hari sebelumnya di ibu kota dalam sebuah upaya pembunuhan yang diduga.
Ia awalnya dirawat di rumah sakit setempat sebelum diterbangkan ke Singapura untuk perawatan medis lanjutan, di mana ia meninggal setelah menjalani enam hari dengan alat bantu hidup.
Demonstrasi ditandai oleh slogan-slogan emosional yang menyebut nama Hadi, dengan para pengunjuk rasa bersumpah akan melanjutkan gerakan mereka dan menuntut keadilan cepat serta pertanggungjawaban atas serangan yang merenggut nyawanya.
Beberapa daerah tetap tegang hingga larut malam, dengan tambahan pasukan polisi dan paramiliter dikerahkan untuk mencegah kekerasan lebih lanjut.
'Kerugian yang tak tergantikan'
Sejak Agustus 2024, Bangladesh diperintah oleh pemerintahan sementara yang dipimpin peraih Nobel Muhammad Yunus, setelah Perdana Menteri Sheikh Hasina melarikan diri ke India menyusul pemberontakan yang dipimpin mahasiswa. Pemilihan umum nasional negara itu dijadwalkan pada 12 Februari.
Dalam pidato yang disiarkan di televisi kepada bangsa setelah kematian Hadi, Yunus mengatakan: "Kepergiannya merupakan kerugian yang tak tergantikan bagi ranah politik dan demokrasi negara ini."
Mendesak warga untuk tetap tenang, Yunus mengatakan pemerintah berkomitmen untuk memastikan penyelidikan yang transparan dan membawa semua pihak yang bertanggung jawab ke pengadilan.
Ia juga meminta agar semua pihak menahan diri, memperingatkan bahwa kekerasan hanya akan merusak jalan negara menuju pemilihan yang kredibel.
Pemerintahan sementara telah menetapkan hari Sabtu sebagai hari berkabung negara untuk menghormati Hadi, dengan bendera nasional dikibarkan setengah tiang dan doa khusus direncanakan di seluruh negeri.