Presiden Meksiko Sheinbaum serukan hukum pelecehan seksual yang lebih tegas setelah insiden publik

Sheinbaum menyatakan telah melaporkan pelaku ke polisi dan akan meninjau ulang undang-undang nasional terkait pelecehan seksual.

By
Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum berbicara selama konferensi pers di Istana Nasional di Mexico City, Meksiko, 3 November 2025. / Reuters

Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum pada Rabu menyerukan agar pelecehan seksual dijadikan tindak pidana di seluruh negeri, setelah dirinya menjadi korban perabaan di tempat umum—sebuah insiden yang menyoroti bahaya yang kerap dihadapi perempuan di negara Amerika Latin tersebut.

Sheinbaum, 63 tahun, diserang ketika menyapa para pendukung di dekat istana kepresidenan di Mexico City pada Selasa, saat ia berjalan menuju sebuah acara publik.

Seorang pria yang diduga mabuk mendekatinya, merangkul bahunya, dan dengan tangan lain menyentuh pinggul serta dadanya, sambil berusaha mencium leher sang presiden.

Seorang anggota pengawal kepresidenan segera menarik pria itu menjauh. Presiden perempuan pertama Meksiko itu awalnya tampak kebingungan atas kejadian tersebut yang terekam kamera, bahkan sempat setuju untuk berfoto bersama pelaku.

“Orang itu mendekat dalam keadaan sangat mabuk... saya baru benar-benar menyadari apa yang terjadi setelah melihat rekamannya,” ujar Sheinbaum pada Rabu.

Pelaku kemudian ditangkap, dan kantor kepresidenan mengonfirmasi bahwa individu tersebut telah dijerat dengan tuduhan “pelecehan”, kategori pelanggaran yang berlaku di ibu kota dan sekitar 20 negara bagian Meksiko.

Aturan terkait pelecehan itu melarang tindakan cabul, perabaan, serta perilaku tidak pantas yang merendahkan martabat dan menimbulkan tekanan emosional.

Insiden tersebut menyoroti catatan suram Meksiko terkait keselamatan perempuan, di mana pelecehan seksual marak terjadi dan kelompok pegiat hak asasi memperingatkan adanya krisis femisida.

Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sekitar 70 persen perempuan Meksiko berusia 15 tahun ke atas pernah mengalami setidaknya satu bentuk pelecehan seksual sepanjang hidup mereka.

‘Harus menjadi tindak pidana’

PBB mencatat, rata-rata 10 perempuan dibunuh setiap hari di Meksiko.

Sheinbaum mengatakan pada Rabu bahwa ia telah melaporkan pelaku dan akan meninjau ulang legislasi nasional terkait pelecehan seksual.

“Pemikiran saya begini: jika saya tidak melapor, bagaimana dengan perempuan Meksiko lainnya? Jika ini bisa terjadi pada presiden, apa yang akan terjadi pada semua perempuan di negeri ini?” ujarnya dalam konferensi pers pagi hari.

Meksiko memiliki 32 negara bagian dan entitas federal Mexico City, masing-masing dengan kode hukum pidana sendiri.

Mexico City mendefinisikan pelecehan seksual sebagai “tindakan bernuansa seksual yang tidak diinginkan oleh penerimanya” dan dapat dihukum penjara satu hingga tiga tahun.

Namun, tidak semua negara bagian mengategorikan pelecehan seksual sebagai kejahatan.

“Itu seharusnya menjadi tindak pidana, dan kami akan meluncurkan kampanye terkait hal ini,” kata Sheinbaum, seraya menambahkan bahwa ia juga pernah mengalami serangan serupa di masa mudanya.

Serangan tersebut juga memicu kritik terhadap tim keamanan presiden dan keputusannya untuk tetap menjaga kedekatan dengan publik, meski para politisi di Meksiko kerap menjadi sasaran kekerasan kartel.

Dalam berbagai acara di seluruh negeri pada September lalu untuk menandai satu tahun masa jabatannya, Sheinbaum tetap mengizinkan para pendukung memeluknya dan berfoto bersama.