Jumlah korban longsor di Jawa Tengah naik menjadi 31 orang, pencarian masih berlangsung
Jumlah korban jiwa akibat dua longsor di Cilacap dan Banjarnegara naik menjadi 31 orang. Tim SAR masih berupaya menemukan 20 warga yang belum diketahui nasibnya.
Jumlah korban tewas dalam dua kejadian longsor di wilayah Jawa Tengah terus bertambah, dengan total 31 orang ditemukan hingga Sabtu. Pencarian korban yang masih hilang tetap berlangsung di tengah kondisi medan yang berat, dikutip dari Anadolu Agency.
Di Desa Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, operasi pencarian difokuskan pada area yang tertimbun material dalam. Kepala Kantor SAR gabungan Semarang, Budiono, menjelaskan bahwa 18 warga masih belum ditemukan.
Hingga kini, tim telah mengevakuasi sepuluh jenazah serta dua potongan tubuh yang belum teridentifikasi. Upaya pencarian dilakukan manual maupun dengan alat berat, menyesuaikan kondisi tanah yang labil.
Sementara itu, longsor terpisah di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, menelan korban jiwa lebih banyak. Tim penyelamat menemukan 21 jenazah sejak kejadian pekan lalu. Dua orang masih dinyatakan hilang, dan pencarian diperluas ke beberapa titik yang sebelumnya sulit dijangkau karena cuaca buruk.
Sekitar 500 personel dikerahkan di Banjarnegara, terdiri dari tim SAR, TNI, Polri, relawan, dan aparat pemerintah daerah. Puluhan lainnya bekerja paralel di Majenang. Kondisi cuaca yang tidak stabil membuat operasi berjalan hati-hati, terlebih potensi longsor susulan masih ada di beberapa lereng.
Di luar Jawa Tengah, cuaca ekstrem juga melanda Asia Tenggara. Bangkok Post melaporkan Provinsi Songkhla, Thailand selatan, mengalami hujan deras hingga 595 milimeter dalam tiga hari terakhir.
Banjir pun meluas, mendorong otoritas setempat memperingatkan 103 komunitas untuk bersiap menghadapi kemungkinan evakuasi. Pemerintah daerah telah menetapkan tujuh distrik sebagai zona darurat setelah hampir 45.000 warga terdampak banjir.