DUNIA
2 menit membaca
Puluhan tewas saat bentrokan perbatasan Thailand-Kamboja memasuki hari ke-11
Thailand menyatakan bahwa Kamboja harus menjadi yang pertama mengumumkan gencatan senjata di tengah seruan internasional untuk menghentikan pertempuran.
Puluhan tewas saat bentrokan perbatasan Thailand-Kamboja memasuki hari ke-11
Rumah rusak setelah insiden yang diklaim tentara Thailand sebagai serangan artileri Kamboja di wilayah Sisaket, Thailand, pada 14 Desember 2025. / AP
17 Desember 2025

Bentrok perbatasan yang kembali terjadi antara Thailand dan Kamboja memasuki hari ke-11 pada Rabu, dengan sedikitnya 52 orang tewas di kedua pihak sejak konflik menyala kembali pada 7 Desember.

Kementerian Pertahanan Kamboja mengatakan pada Rabu bahwa tentara Thailand melakukan serangan artileri dan serangan drone di wilayah perbatasan, menurut Khmer Times.

Kementerian menambahkan bahwa pasukan Kamboja merespons dengan menembakkan roket BM-21 ke posisi Thailand.

Kejadian ini terjadi setelah tentara Thailand merebut wilayah Chong Anh Ma setelah pertempuran sengit, menurut stasiun televisi publik Thai PBS.

TerkaitThailand-Cambodia conflict explained - TRT World - TRT World

Tuntutan gencatan senjata

Thailand mengatakan pada Selasa bahwa Kamboja harus menjadi pihak pertama yang mengumumkan gencatan senjata untuk menghentikan bentrokan mematikan tersebut, yang telah menyebabkan lebih dari 700.000 orang mengungsi di kedua sisi perbatasan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand Maratee Nalita Andamo mengatakan setiap gencatan senjata harus memenuhi kondisi tertentu dan dapat dipercaya, mendesak Kamboja untuk "bekerja sama sungguh-sungguh dalam upaya pembersihan ranjau sepanjang perbatasan" untuk mengakhiri konflik.

Menurut pihak berwenang Thailand, 19 tentara Thailand dan 16 warga sipil Thailand telah tewas sejauh ini. Kementerian Dalam Negeri Kamboja mengatakan 17 warga sipil Kamboja tewas dan 77 lainnya terluka.

Perjanjian damai terganggu

Bentrokan terus berlanjut meskipun Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Jumat bahwa pemimpin Thailand dan Kamboja telah sepakat untuk menghentikan pertempuran yang kembali terjadi.

Kedua negara menandatangani perjanjian damai pada Oktober di Kuala Lumpur di hadapan Trump dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, tetapi kemudian ditangguhkan setelah tentara Thailand mengalami luka parah akibat ledakan ranjau di sebuah provinsi perbatasan.

Otoritas Thailand juga mengatakan sekitar 18 tentara Kamboja masih berada dalam tahanan Thailand menyusul insiden selama lima bulan terakhir.

Thailand dan Kamboja memiliki sengketa perbatasan berkepanjangan yang berkali-kali memicu kekerasan, termasuk bentrokan pada Juli di mana sedikitnya 48 orang tewas.

SUMBER:AA