Harapan Kanada untuk mendapatkan keringanan tarif dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump pupus setelah Amerika Serikat memberlakukan bea tambahan terhadap industri kehutanan negara tersebut.
Tambahan tarif sebesar 10 persen yang mulai berlaku Selasa ini berada di atas bea 35 persen yang sudah diterapkan sebelumnya. Langkah itu mendorong Perdana Menteri British Columbia David Eby menyerukan kepada pemerintah federal agar memberikan dukungan finansial bagi pekerja di sektor kehutanan.
Sektor kehutanan merupakan penggerak utama ekonomi provinsi pesisir barat Kanada. Berdasarkan data pemerintah daerah, pada 2024 wilayah tersebut mengekspor produk kayu senilai sekitar $3,9 miliar ke Amerika Serikat, serta $700 juta untuk produk bubur kertas dan kertas.
Menurut Dewan Perdagangan Kayu BC, industri ini menopang sekitar 100 ribu lapangan kerja langsung, tidak langsung, dan turunan di sektor kayu lunak.
‘Serangan tambahan’
Selain produk kayu, Amerika Serikat juga mengumumkan tarif baru sebesar 25 persen terhadap barang seperti furnitur.
“Teman-teman kita di selatan, yang telah bekerja dan berjuang bersama kita, kini memberi akses pasar yang lebih buruk daripada Rusia — negara yang menjadi pariah internasional karena melancarkan perang agresi terhadap Ukraina,” kata Eby dalam konferensi pers.
Ia menyebut langkah tersebut sebagai “serangan tambahan” terhadap industri kehutanan dan mendesak Ottawa untuk merespons dengan bantuan langsung.
“Ketika pembuat suku cadang mobil atau pekerja baja di Ontario terancam kehilangan pekerjaan, situasinya dianggap darurat — dan memang seharusnya begitu,” ujarnya.
“Yang kami minta hari ini hanyalah rasa hormat, kepedulian, dan urgensi yang sama bagi sektor kehutanan di negeri ini.”
Eby menilai peningkatan tarif ini semakin membuat produsen kayu lunak Kanada kalah bersaing dengan para pesaing internasional.
Pekan lalu, Perdana Menteri Kanada Mark Carney melakukan kunjungan ke Washington untuk membahas ketegangan perdagangan dengan Presiden Trump.
Dalam konferensi pers bersama, Trump mengatakan Kanada akan “pulang dengan bahagia” setelah pertemuan itu — pernyataan yang kini kontras dengan langkah terbaru Washington.
Pemerintah Kanada sejauh ini belum mengumumkan tanggapan resmi atas kebijakan tarif baru tersebut.