Jumlah korban tewas gempa bumi di Afghanistan meningkat menjadi 20 jiwa

Gempa bumi itu terjadi sekitar pukul 20.30 GMT pada hari Minggu pada kedalaman 28 kilometer dekat Mazar-e-Sharif, salah satu kota terbesar di negara itu, kata USGS.

Rumah-rumah rusak akibat gempa bumi mematikan yang melanda provinsi Kunar dan Nangarhar di Afghanistan, 4 September 2025 [FILE].

Setidaknya 20 orang tewas dan sekitar 320 lainnya terluka akibat gempa bumi berkekuatan 6,3 skala Richter yang mengguncang wilayah utara Afghanistan pada malam hari, menurut pernyataan dari Kementerian Kesehatan.

Di provinsi Balkh dan Samangan, "sekitar 320 warga negara kami terluka dan lebih dari 20 orang tewas," kata juru bicara kementerian, Sharafat Zaman, dalam sebuah pesan video yang dibagikan kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa angka ini masih merupakan data awal.

Gempa tersebut terjadi sekitar pukul 20.30 GMT pada hari Minggu dengan kedalaman 28 kilometer (17,4 mil) di dekat Mazar-e-Sharif, salah satu kota terbesar di negara itu, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).

Pusat Penelitian Geosains Jerman sebelumnya melaporkan bahwa kekuatan gempa tercatat sebesar 6,4 skala Richter.

Pada 31 Agustus, gempa paling mematikan dalam sejarah terbaru Afghanistan, dengan kekuatan 6,0 skala Richter, melanda wilayah timur negara itu, menewaskan lebih dari 2.200 orang.

Gempa bumi adalah fenomena yang umum terjadi di Afghanistan, terutama di sepanjang pegunungan Hindu Kush, yang terletak di dekat pertemuan lempeng tektonik Eurasia dan India.

Sejak tahun 1900, wilayah timur laut Afghanistan telah mengalami 12 gempa bumi dengan kekuatan di atas 7 skala Richter, menurut Brian Baptie, seorang ahli seismologi dari British Geological Survey.