Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyampaikan bahwa dari total 140 WNI yang tinggal di Wang Fuk Court, 125 orang telah dikonfirmasi selamat hingga 3 Desember 2025.
Jumlah korban jiwa WNI tetap sembilan orang, dan satu korban selamat masih memerlukan perawatan medis. Dengan informasi terbaru ini, tersisa lima WNI yang belum ditemukan dan dipastikan kondisinya, menurut pernyataan Kemlu yang dikutip Antara.
Seluruh WNI di kompleks tersebut merupakan pekerja migran di sektor domestik, menurut Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Hong Kong. Kebakaran yang terjadi pada Rabu (26/11) itu menewaskan sedikitnya 159 orang, melukai 79 lainnya, dan menyebabkan 31 orang hilang.
Otoritas Hong Kong telah menahan 21 orang terkait kebakaran, termasuk kontraktor utama, sub-kontraktor perancah dan sistem alarm, serta konsultan teknis. Penyelidikan awal menyebut perancah bambu dan lembaran plastik penutup jendela diduga mempercepat penyebaran api hingga beberapa lantai dalam hitungan menit.
KJRI Hong Kong membentuk tim koordinasi keluarga untuk membantu proses pemulangan jenazah WNI. Tim ini juga memberikan informasi dan menampung pertanyaan dari keluarga korban. Sejumlah jenazah WNI sudah berhasil diidentifikasi, sementara korban lainnya kemungkinan memerlukan pemeriksaan DNA.
Juru bicara Kemlu RI, Yvonne Mewengkang, mengatakan proses identifikasi dan koordinasi dengan pihak setempat masih berlangsung, sehingga jadwal pemulangan jenazah ke Indonesia belum dapat ditetapkan. Pemerintah Indonesia terus memantau situasi dan memastikan perlindungan bagi seluruh WNI yang terdampak.







