Sejumlah negara mengirim bantuan ke Sri Lanka setelah banjir menewaskan lebih dari 330 orang
Operasi pencarian masih berlangsung di berbagai wilayah terdampak banjir, sementara 370 orang masih hilang.
Sejumlah negara, termasuk China dan Australia, mengumumkan pengiriman bantuan ke Sri Lanka setelah banjir besar menewaskan lebih dari 330 orang dan membuat 370 lainnya hilang, menurut laporan media pada Senin.
Kedutaan Besar China di Sri Lanka menyampaikan bantuan darurat senilai US$100.000, sementara Nepal menjanjikan US$200.000 untuk mendukung upaya pemulihan di wilayah terdampak, tulis media lokal News 1st.
Australia sebelumnya telah mengumumkan bantuan sebesar A$1 juta (sekitar US$650.000) untuk membantu respons cepat dan pemulihan. India juga mengirim tim beranggotakan 80 orang beserta bantuan untuk menjangkau warga yang terdampak.
Hingga kini, 334 orang dilaporkan tewas dan 370 lainnya masih hilang akibat banjir yang melanda negara pulau di Asia Selatan tersebut.
Operasi pencarian dan penyelamatan terus dilakukan di berbagai daerah yang terdampak banjir, longsor, dan kerusakan luas sejak cuaca ekstrem melanda Sri Lanka pada 17 November.
Sejak Siklon Ditwah menghantam Sri Lanka pada Rabu lalu, sekitar 1,12 juta orang dari 309.607 keluarga terdampak.
Otoritas telah mendirikan 1.275 pusat bantuan dan menyediakan tempat berlindung bagi 180.499 warga yang mengungsi.
Militer melakukan operasi udara dan darat untuk mengevakuasi warga yang terjebak, sementara tim bantuan berupaya menyalurkan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Menurut Daily Mirror, sebuah helikopter Angkatan Udara Sri Lanka jatuh pada Minggu saat menjalankan misi bantuan, namun seluruh kru berhasil diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit.
Pemerintah juga menangguhkan kegiatan akademik di semua universitas, institusi pendidikan tinggi, dan pusat pelatihan vokasi di bawah Kementerian Pendidikan, Pendidikan Tinggi, dan Pendidikan Vokasional hingga 8 Desember.
Presiden Anura Kumara Dissanayake telah menetapkan status darurat pada Sabtu.