China mendukung 'moral' Maduro, kecam 'intimidasi sepihak' sementara ketegasan AS-Venezuela memanas
Menteri Luar Negeri China dalam pembicaraan dengan rekannya dari Venezuela menyatakan bahwa Beijing "menentang segala bentuk intimidasi sepihak".
China menentang apa yang disebutnya 'intimidasi sepihak' setelah AS memerintahkan pemblokiran masuk dan keluarnya tanker yang dikenai sanksi ke dan dari Venezuela.
Namun di Beijing tidak menjelaskan secara rinci bagaimana mereka bermaksud membantu pemimpin Venezuela Nicolás Maduro, lapor Reuters.
China merupakan pembeli terbesar minyak Venezuela: minyak itu menyumbang sekitar 4% dari impor negara tersebut. Menurut perkiraan analis, pada Desember pasokan rata-rata diperkirakan akan melebihi 600.000 barel per hari.
Beijing 'menentang segala bentuk intimidasi sepihak' dan 'mendukung negara-negara dalam melindungi kedaulatan dan martabat nasional mereka', kata Menteri Luar Negeri China Wang Yi kepada rekannya dari Venezuela, Ivan Gil, dalam percakapan telepon pada Rabu.
Dalam pernyataan resmi pasca-pembicaraan, Wang Yi tidak menyebut AS maupun presiden negara itu, Donald Trump. Ia juga tidak merinci bantuan apa yang mungkin atau siap diberikan China kepada Venezuela, yang sebelumnya disebutnya memiliki 'persahabatan yang tak tergoyahkan'.
Selama bertahun-tahun China memberikan jalur kredit kepada Venezuela dalam skema 'minyak sebagai imbalan pinjaman'.
Dalam pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di Moskow tahun ini, Maduro mengatakan bahwa Venezuela mengharapkan perluasan kerja sama di bidang perdagangan dan energi.
Sementara itu Beijing berupaya keras untuk mempertahankan hubungan baik dengan AS — mitra dagang terpentingnya.
Nicolás Maduro berkali-kali menyatakan bahwa AS berusaha 'menguasai sumber daya minyak negara kami' dan bahwa penguatan militer ditujukan untuk menggulingkannya.
Trump dalam wawancara baru-baru ini dengan Politico mengatakan bahwa hari-hari pemimpin Venezuela 'terhitung'.