Dua pesawat Angkatan Laut AS jatuh di Laut Cina Selatan dalam selang waktu 30 menit

Penyebab dua insiden tersebut masih diselidiki, kata Angkatan Laut AS.

Angkatan Laut AS memberi sinyal dari dek penerbangan kapal induk USS Nimitz selama pengisian bahan bakar di laut di Laut Cina Selatan, 14 Juni 2025. / Reuters

Sebuah jet tempur dan helikopter yang berpangkalan di kapal induk USS Nimitz jatuh di Laut Cina Selatan dalam selang waktu 30 menit pada Minggu sore, menurut keterangan Armada Pasifik Angkatan Laut AS.

Tiga awak helikopter MH-60R Sea Hawk berhasil diselamatkan, sementara dua penerbang di jet tempur F/A-18F Super Hornet sempat melontarkan diri (eject) dan kemudian juga ditemukan dengan selamat. Armada tersebut menyatakan bahwa kelima awak “berada dalam kondisi aman dan stabil.”

Dalam pernyataannya, pihak Angkatan Laut menegaskan bahwa penyebab kedua kecelakaan itu masih dalam tahap penyelidikan.

USS Nimitz saat ini sedang dalam perjalanan pulang ke pelabuhan asalnya di Naval Base Kitsap, negara bagian Washington, setelah sebelumnya dikerahkan ke Timur Tengah sepanjang musim panas sebagai bagian dari respons AS terhadap serangan kelompok Houthi Yaman terhadap kapal dagang.

Kapal induk tersebut berada dalam masa penugasan terakhirnya sebelum resmi dipensiunkan.

Sementara itu, kapal induk lain, USS Harry S Truman, juga mengalami serangkaian insiden dalam beberapa bulan terakhir saat bertugas di Timur Tengah.

Pada Desember lalu, kapal penjelajah rudal berpemandu USS Gettysburg secara tidak sengaja menembak jatuh jet F/A-18 yang berasal dari Truman.

Kemudian pada April, jet tempur F/A-18 lain tergelincir dari dek hanggar Truman dan jatuh ke Laut Merah.

Pada Mei, sebuah jet tempur F/A yang mendarat di kapal induk tersebut juga terjun ke laut setelah gagal menangkap kabel baja pengaman di dek pendaratan, memaksa dua pilotnya untuk melontarkan diri.

Tidak ada pelaut yang tewas dalam serangkaian insiden tersebut. Hasil penyelidikan atas insiden-insiden itu hingga kini belum dipublikasikan.