Pemerintah Indonesia kembali memperkuat persiapan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) musiman ke Türkiye menjelang musim rekrutmen 2026, menurut penjelasan Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI), Christina Aryani dalam pertemuan mengenai hal terkait.
Pertemuan yang berlangsung di Kantor Kementerian P2MI pada Kamis, 20 November 2025, dan dihadiri P3MI yang bekerja sama dengan enam agensi Türkiye, dengan total job order terverifikasi mencapai 10.925 posisi.
Dalam pertemuan tersebut, Wamen Christina menekankan pentingnya pemahaman utuh bagi calon pekerja mengenai sifat kontrak kerja yang bersifat musiman di sektor pariwisata.
“Pekerja migran kita harus memahami betul kontrak, hak, dan kewajibannya sebelum berangkat,” ujar Christina, mengingatkan bahwa durasi kontrak maksimal delapan bulan, meskipun visa dapat berlaku hingga satu tahun.
Ia juga memastikan bahwa pekerja yang telah mendapatkan persetujuan job order harus tiba di Türkiye sebelum April 2026, bertepatan dengan dimulainya musim kerja pariwisata yang berlangsung hingga November.
Ketepatan waktu penempatan, menjadi kunci menjaga kepercayaan pemberi kerja, tegasnya.
Data terbaru dari Kementerian Tenaga Kerja dan Jaminan Sosial Türkiye menunjukkan Indonesia menempati peringkat ketujuh sebagai negara pengirim pekerja asing pada 2024, dengan 8.930 izin kerja baru — meningkat lebih dari 59 persen dibanding tahun sebelumnya.
Menurut pernyataan dari KP2MI, data KBRI Ankara mencatat 30.870 demand letter telah masuk hingga 25 Oktober 2025. Sebanyak 16.415 telah disetujui, dan 14.455 lainnya sedang dalam proses verifikasi yang ditargetkan rampung pada November.
Permintaan terbesar datang dari sektor pariwisata dan perhotelan, mencakup posisi seperti pelayan restoran, kitchen helper, housekeeping, spa therapist, juru masak, hingga general hotel worker, serta sektor agrikultur.
Christina menegaskan bahwa peningkatan permintaan harus selaras dengan kesiapan kompetensi dan perlindungan menyeluruh bagi pekerja.
“Permintaan kerja dari Türkiye meningkat, dan ini peluang besar. Namun setiap penempatan harus memastikan pekerja kita paham kontrak, kompetensinya tepat, dan keberangkatannya sesuai jadwal. Itu yang akan terus kita kawal bersama,” ujar Wamen menutup pernyataan.



























