51 pasangan ikuti nikah massal gratis di Masjid Istiqlal Jakarta
Masjid Istiqlal Jakarta menyelenggarakan nikah massal gratis yang diikuti 51 pasangan. Kegiatan ini memfasilitasi pasangan yang telah menikah secara agama tetapi belum tercatat secara resmi di negara.
Sebanyak 51 pasangan resmi menikah melalui program nikah massal gratis yang digelar Pimpinan Wilayah Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Jakarta di Masjid Istiqlal, Rabu (3/12). Kegiatan ini juga didukung Kementerian Agama (Kemenag) DKI Jakarta sebagai bagian dari upaya memperluas akses pernikahan resmi dan tercatat di KUA.
Ketua Tim Kepenghuluan Kanwil Kemenag DKI Jakarta, H Madari, menilai program tersebut menjadi contoh kolaborasi pemerintah dan organisasi masyarakat dalam menekan praktik nikah siri. “Pernikahan resmi perlu terus didorong agar tidak lagi marak nikah siri,” ujarnya.
Risiko nikah siri dan menurunnya angka pernikahan
Madari menjelaskan bahwa pernikahan yang tidak tercatat dapat menimbulkan berbagai persoalan administratif bagi keluarga, terutama anak. “Anak dari pernikahan siri sering kesulitan membuat akta kelahiran. Ini berdampak pada urusan sekolah hingga hak kewarisan,” jelasnya.
Ia juga menyoroti penurunan angka pernikahan di Indonesia. Pada 2018 tercatat sekitar 2,1 juta pernikahan, namun jumlah itu turun menjadi 1,47 juta pada 2024. Madari menyebut tren marriage is scary turut membuat anak muda enggan menikah meski sudah mapan secara ekonomi. “Banyak yang takut tanggung jawab, takut konflik, atau merasa kebebasannya akan terikat,” katanya.
Madari berharap kegiatan seperti Nikah Fest dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pernikahan yang sah secara agama maupun hukum. Ia juga mendorong agar kolaborasi Muslimat NU dan Kemenag terus diperkuat dalam menyediakan layanan pernikahan yang ramah masyarakat.
Ketua panitia, Anifah Qowiyatun, menuturkan bahwa program ini ditujukan untuk membantu pasangan yang ingin menikah tetapi terkendala biaya mahar dan administrasi.
“Tujuan kami mempermudah pasangan menikah secara sah dan menghindari pergaulan bebas,” ujarnya.
Selain layanan nikah gratis, para peserta juga menerima uang mahar Rp500.000, paket sembako, dan hadiah pernikahan seperti mukena. Anifah berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan menjadi bagian dari dukungan Muslimat NU terhadap program pemerintah. “Kami mendukung program gas nikah gratis dari Kemenag agar masyarakat menjadi pasangan halal dan menyiapkan generasi sehat lahir batin menuju Indonesia Emas 2045,” tuturnya.