Korban longsor Cibeunying di Cilacap bertambah jadi 18, lima warga masih dalam pencarian

Tim SAR kembali menemukan dua jenazah korban longsor di Desa Cibeunying, Cilacap, sehingga total korban meninggal naik menjadi 18 orang, sementara lima lainnya masih hilang. Operasi pencarian terus dilanjutkan meski terkendala kondisi cuaca buruk.

By
Korban longsor Cibeunying di Cilacap bertambah jadi 18, lima warga masih dalam pencarian.

Upaya pencarian korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, kembali menemukan dua jenazah pada Selasa (18/11). Dengan temuan terbaru ini, jumlah korban meninggal dunia meningkat menjadi 18 orang, sementara lima lainnya masih dinyatakan hilang.

Operasi SAR yang memasuki hari ketujuh terpaksa dihentikan sementara pada pukul 16.15 WIB akibat cuaca buruk dan kondisi medan yang labil, tulis BNPM dalam keterangan terbaru.

Tim gabungan tetap bersiaga karena area pencarian berada di zona rawan pergerakan tanah. Pencarian dilanjutkan dengan tiga sektor utama yang difokuskan pada korban yang belum ditemukan.

Sejauh ini, tim sudah mengevakuasi 23 penyintas, termasuk 11 orang yang mengalami luka-luka. Sebanyak 58 warga juga menerima perawatan jalan, sementara tiga lainnya dirawat inap setelah jatuh sakit di lokasi pengungsian.

Total sebanyak 22 alat berat dikerahkan untuk membantu pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan korban longsor tersebut.

Kerusakan material akibat longsor cukup signifikan, dengan 16 rumah dilaporkan roboh atau hilang dan 25 rumah lainnya terancam. Sekitar satu hektar lahan pertanian turut terdampak. 

Dalam laporan terbaru BNPB, secara keseluruhan, 17 kepala keluarga (46 jiwa) terdampak langsung, sementara 133 kepala keluarga (383 jiwa) mengungsi ke sejumlah titik, termasuk Balai Desa Cibeunying, MTS SS Cibeunying, Masjid Baeturrohman Wanasari, serta rumah kerabat. Pemenuhan kebutuhan dasar dan pemantauan risiko longsor susulan menjadi prioritas di pengungsian.

BPBD Cilacap bersama Basarnas, Forkopimda, Forkopimcam, relawan, dan sejumlah stakeholder terus mengerahkan personel dan alat berat untuk mempercepat pencarian. 

Operasi juga diperkuat dengan pemetaan wilayah menggunakan drone. Koordinasi intensif dilakukan dengan Bupati Cilacap, termasuk pengajuan kajian gerakan tanah ke PVMBG Kementerian ESDM untuk mengantisipasi potensi bencana lanjutan.

Masyarakat diminta tetap berada di lokasi pengungsian dan mematuhi arahan resmi BPBD, Basarnas, dan BNPB, mengingat potensi pergerakan tanah masih tinggi. Kepatuhan ini dinilai penting untuk menjaga keselamatan dan memperlancar proses evakuasi.