ASIA
3 menit membaca
Indonesia perkuat diplomasi ketenagakerjaan dengan OIC Labour Center dan Qatar
Menaker Yassierli menandatangani Statuta Pusat Tenaga Kerja OKI di Doha, menegaskan komitmen Indonesia memperkuat diplomasi ketenagakerjaan dunia Islam. Keanggotaan ini membuka peluang kerja sama internasional dan peningkatan kapasitas tenaga kerja.
Indonesia perkuat diplomasi ketenagakerjaan dengan OIC Labour Center dan Qatar
Gedung Kementerian Ketenagakerjaan RI. (Foto: Kemnaker RI)
20 Oktober 2025

Indonesia memperkuat posisinya dalam diplomasi ketenagakerjaan dunia Islam melalui penandatanganan Statuta Pusat Tenaga Kerja Organisasi Kerja Sama Islam (OIC Labour Centre) pada The 6th Session of the Islamic Conference of Labour Ministers yang digelar di Rosewood Doha Hotel, Qatar.

Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli bersama lima negara lain, yakni Yordania, Sierra Leone, Yaman, Lebanon, dan Nigeria. Dengan bergabungnya keenam negara ini, total sudah 32 negara yang menandatangani Statuta tersebut, sementara sembilan di antaranya telah meratifikasi.

Menaker Yassierli menyebut keikutsertaan Indonesia dalam OIC Labour Centre sebagai langkah strategis memperkuat solidaritas dunia Islam sekaligus memperluas kontribusi Indonesia dalam diplomasi ketenagakerjaan global. 

“Indonesia menegaskan komitmen yang tak tergoyahkan untuk memajukan pekerjaan layak, produktivitas, dan pasar kerja yang inklusif di seluruh dunia Islam,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Minggu sebagaimana dikutip dari Antara.

Menurut Yassierli, keanggotaan Indonesia di lembaga ini membawa manfaat strategis yang luas. Selain memperkuat kerja sama multilateral, Indonesia juga akan memperoleh akses terhadap jejaring kerja sama internasional di bidang ketenagakerjaan, serta dukungan teknis dan kebijakan dari OKI, International Labour Organization (ILO), dan Islamic Development Bank (IsDB)

Kerjasama Indonesia-Qatar

Selain penandatangan dengan Statuta Pusat Tenaga Kerja OKI, Indonesia juga perkuat kerjasama ketenagakerjaan dengan Qatar.

Di sela-sela pelaksanaan konferensi tersebut, Menteri Yassierli, mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Tenaga Kerja Qatar, Ali bin Saeed bin Samikh Al Marri guna membicarakan kerjasama ketenagakerjaan yang lebih dalam antara Indonesia dan Qatar. 

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas peluang peningkatan kerja sama di bidang ketenagakerjaan, khususnya dalam pelatihan dan peningkatan kompetensi tenaga kerja, keselamatan kerja (K3), serta program magang bagi generasi muda di sektor-sektor strategis.

“Indonesia dan Qatar memiliki potensi besar untuk membangun kemitraan yang konkret dan saling menguntungkan, baik melalui pelatihan bersama, program pemagangan, maupun pertukaran keahlian di bidang produktivitas dan keselamatan kerja,” ujar Yassierli dalam keterangan pers Biro Humas Kemnaker, Jumat, 17 Oktober 2025.

Yassierli juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi Qatar dalam mendorong investasi yang mendukung penciptaan lapangan kerja dan memperkuat perekonomian Indonesia. 

Sebagai tindak lanjut, Indonesia menawarkan kerja sama pemagangan bagi generasi muda di perusahaan-perusahaan besar Qatar seperti Qatar Airways dan QatarEnergy, melalui skema government-to-government special apprenticeship visa maupun intra-corporate transferee.

“Dengan semangat kolaborasi dan solidaritas antar negara OKI, kita dapat membangun dunia kerja yang inklusif, berkeadilan, dan berorientasi pada kesejahteraan tenaga kerja,” tegas Yassierli.

Sebagai langkah lanjutan, Yassierli mengundang Menteri Tenaga Kerja Qatar untuk berkunjung ke Indonesia guna meninjau pusat-pusat pelatihan vokasi dan produktivitas serta menjajaki peluang kerja sama lebih luas di masa mendatang.

TerkaitTRT Indonesia - 1 tahun Prabowo-Gibran, Kemenko Perekonomian catat peningkatan lapangan kerja

SUMBER:TRT Indonesia & Agensi