Gunung Merapi luncurkan tujuh awan panas, status di level siaga

BPPTKG memastikan bahwa jarak luncur awan panas kali ini masih berada jauh dari permukiman warga, dan tidak ada tanda-tanda peningkatan ekstrem yang berpotensi membahayakan masyarakat sekitar.

Aktivitas Gunung Merapi pada Minggu, 2 November. / Dok. Badan Geologi

Gunung Merapi kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik dengan keluarnya tujuh kali awan panas guguran pada Minggu. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat aktivitas ini sebagai bagian dari pola erupsi yang masih tergolong normal bagi gunung tersebut.

Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, dalam pernyataan resminya mengonfirmasi bahwa rentetan awan panas itu terpantau sejak siang hingga malam hari. “Telah terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi sebanyak tujuh kali. Peristiwa pertama terjadi sekitar pukul 11.40 WIB dan terakhir pada pukul 20.46 WIB,” jelasnya.

Menurut data pemantauan BPPTKG, jarak luncur awan panas berkisar antara 1 hingga 2 kilometer, dengan arah dominan mengarah ke hulu Sungai Krasak di sisi barat daya gunung. Sejumlah pengamatan juga menunjukkan adanya dua kali awan panas guguran dan tiga kali guguran lava pijar ke arah yang sama, dengan jarak maksimum mencapai 1.800 meter.

Status gunung siaga

Ia juga menambahkan bahwa curah hujan tinggi pada musim penghujan dapat berperan dalam meningkatkan potensi guguran karena dapat mengganggu kestabilan kubah lava. “Pada musim hujan, intensitas erupsi bisa meningkat karena curah hujan tinggi dapat memicu ketidakstabilan kubah,” ujarnya.

BPPTKG memastikan bahwa jarak luncur awan panas kali ini masih berada jauh dari permukiman warga, dan tidak ada tanda-tanda peningkatan ekstrem yang berpotensi membahayakan masyarakat sekitar. Status Gunung Merapi tetap di Level III (Siaga), dengan pemantauan dilakukan secara intensif selama 24 jam penuh.

Dalam laporan pengamatan terakhir, asap putih tipis terpantau keluar dari kawah utama dengan ketinggian sekitar 150 meter di atas puncak. Cuaca dilaporkan cerah dengan arah angin tenang menuju timur, menandakan kondisi visual gunung masih cukup stabil.

Gunung Merapi, yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di dunia dan terus menjadi pusat pemantauan intensif oleh otoritas kebencanaan Indonesia.

SOURCE: TRT Indonesia