ASIA
2 menit membaca
Gunung Lewotobi Laki-laki berstatus awas, erupsi keluarkan kolom abu hingga 10 kilometer
Badan Geologi mengingatkan warga untuk mewaspadai potensi banjir lahar saat hujan lebat turun di daerah aliran sungai berhulu di gunung, seperti Nawakote, Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen.
Gunung Lewotobi Laki-laki berstatus awas, erupsi keluarkan kolom abu hingga 10 kilometer
Gunung berapi Lewotobi Laki Laki di NTT mengeluarkan semburan abu panas baru. / AP
sehari yang lalu

Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, menunjukkan peningkatan signifikan dalam dua hari terakhir. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan kenaikan status aktivitas gunung api tersebut masih berada pada Level IV (Awas) setelah serangkaian erupsi besar pada Selasa dan Rabu (14–15 Oktober 2025), yang menyebabkan kolom abu vulkanik hingga 10 kilometer ke udara.

Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid menyampaikan imbauan kepada masyarakat dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 km dan sektoral 7 km ke arah barat laut–timur laut dari pusat erupsi. Ia juga mengingatkan warga untuk mewaspadai potensi banjir lahar apabila hujan deras turun di sekitar lereng gunung.

Erupsi pertama terjadi pada Selasa pukul 23.37 waktu setempat, didahului oleh puluhan gempa vulkanik dalam (VA) amplitudo besar. Letusan tersebut memuntahkan material vulkanik ke segala arah dengan kolom abu mencapai 9.000 meter.

Letusan kedua terjadi dengan suara dentuman terdengar hingga ke Lewolaga, sekitar 30 kilometer dari puncak gunung. Kolom abu membumbung hingga 10.000 meter disertai kilatan petir vulkanik.

Enam jam menjelang letusan ketiga, aktivitas kegempaan kembali melonjak dengan 33 gempa VA tercatat. Erupsi ketiga menghasilkan kolom abu setinggi 8.000 meter, mempertegas peningkatan tekanan magma dari kedalaman menuju permukaan.

Badan Geologi mencatat lonjakan signifikan aktivitas gempa VA pada Selasa malam, yang menjadi dasar peningkatan status gunung dari Siaga ke Awas pada pukul 21.30 waktu setempat. Dalam periode 14–15 Oktober, terekam lima kali gempa erupsi, 156 gempa vulkanik dalam, delapan gempa tektonik lokal, serta peningkatan tremor non-harmonik.

Pemantauan deformasi tiltmeter menunjukkan tren deflasi, namun data Global Navigation Satellite System (GNSS) memperlihatkan kenaikan vertikal menjelaskan indikasi migrasi magma ke kedalaman dangkal yang meningkatkan risiko letusan lanjutan.

TerkaitTRT Indonesia - BMKG: Indonesia catat lebih dari 4000 gempa bumi pada Agustus

Bandara tutup, warga dievakuasi

Pemerintah menutup sementara Bandara Fransiskus Xaverius Seda di Maumere hingga Kamis untuk mengantisipasi gangguan penerbangan akibat sebaran abu vulkanik. Puluhan warga desa di sekitar lereng gunung telah dievakuasi ke lokasi aman. 

Badan Geologi mengingatkan warga untuk mewaspadai potensi banjir lahar bila hujan lebat turun di daerah aliran sungai berhulu di gunung, seperti Nawakote, Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen. Warga yang terdampak hujan abu dianjurkan menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi saluran pernapasan.

Pemerintah daerah diminta terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera serta PVMBG. Informasi resmi mengenai perkembangan aktivitas gunung api dapat diakses melalui situs Magma Indonesia dan kanal resmi Badan Geologi Kementerian ESDM.

TerkaitTRT Indonesia - Gunung Lewotobi Laki-laki di Indonesia kembali meletus, semburkan abu vulkanik puluhan kilometer

SUMBER:TRT Indonesia