Indonesia selidiki dugaan kontaminasi radioaktif pada sepatu ekspor yang dikembalikan dari AS

Pemerintah menguji ulang produk alas kaki yang dikembalikan dari Amerika Serikat setelah muncul dugaan kontaminasi Cesium-137. Dugaan sumber radiasi berasal dari kawasan industri Cikande.

By
“Kami menerima informasi bahwa ada kontaminasi pada produk alas kaki yang diekspor ke Amerika Serikat,” ujar juru bicara satgas, Bara Hasibuan. AP

Pemerintah Indonesia tengah melakukan penyelidikan dan pengujian ulang terhadap produk alas kaki yang dikembalikan dari Amerika Serikat karena dugaan terkontaminasi bahan radioaktif Cesium-137. Langkah ini dilakukan oleh Satuan Tugas Penanganan Kontaminasi Radioaktif yang dibentuk pemerintah.

“Kami menerima informasi bahwa ada kontaminasi pada produk alas kaki yang diekspor ke Amerika Serikat,” ujar juru bicara satgas, Bara Hasibuan, Rabu (12/11). “Setelah ditelusuri, ditemukan dua kontainer yang diduga mengandung Cs-137 dan kemudian dikembalikan ke Indonesia,” katanya.

Produk tersebut berasal dari perusahaan berinisial NM yang berlokasi di Cikande, di luar kawasan Modern Cikande Industrial Estate, sekitar 68 kilometer dari Jakarta. Kawasan ini sebelumnya disebut sebagai titik utama temuan radiasi Cesium-137.

Satu kontainer diketahui sudah tiba di Indonesia sebulan lalu namun belum diperiksa. Kontainer kedua telah diuji oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan dinyatakan bebas dari jejak Cesium-137 di permukaan, sehingga aman disimpan di pelabuhan.

Menurut Bara, pengujian lanjutan kini difokuskan pada isi kontainer, yakni produk alas kaki di dalamnya. Ia menduga sumber kontaminasi bersifat udara (airborne) dan kemungkinan berasal dari pabrik pengolahan logam bekas di kawasan industri tersebut.

Kasus dugaan kontaminasi radioaktif pertama kali muncul pada Agustus lalu setelah pengiriman udang dari Indonesia ke AS terdeteksi mengandung Cesium-137. Akibatnya, pemerintah AS memperketat sertifikasi impor udang dan rempah dari Indonesia.

Satgas menyatakan proses dekontaminasi telah selesai di 22 fasilitas di kawasan industri Cikande yang sebelumnya ditemukan mengandung unsur radioaktif.

Cesium-137 diketahui dapat berasal dari uji coba nuklir atau kecelakaan seperti Chernobyl dan Fukushima, namun juga digunakan secara legal dalam sejumlah industri seperti pencatatan sumur minyak (oil well logging). Indonesia sendiri tidak memiliki senjata nuklir maupun pembangkit listrik tenaga nuklir.