Korban meninggal bencana Sumatera naik 969 jiwa, bantuan untuk perempuan dan anak diprioritaskan

Pemerintah dan lembaga kemanusiaan menegaskan bahwa dukungan psikologis untuk perempuan dan anak adalah komponen penting dalam memastikan pemulihan jangka panjang para penyintas bencana di Sumatera.

By
Para korban selamat berjalan di daerah yang terkena banjir bandang mematikan akibat hujan deras di Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang. / Reuters

Upaya penyelamatan dan bantuan kemanusiaan terus dikerahkan di Sumatera setelah banjir besar dan longsor mematikan menghancurkan wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. 

Bencana hidrometeorologi yang terjadi sejak akhir November itu telah menyebabkan 969 korban jiwa, sementara 252 lainnya masih dinyatakan hilang, menurut laporan terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Rabu.

Pemerintah menekankan bahwa perempuan dan anak menjadi kelompok yang paling rentan, sehingga penanganan khusus diberikan. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Choiri Fauzi menegaskan bahwa pemerintah telah memprioritaskan pemenuhan kebutuhan dasar mereka di daerah-daerah paling parah terdampak, termasuk Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

“Saat kami mengunjungi Sumatera Barat pada Senin, kami melihat kebutuhan khusus anak dan perempuan mulai terpenuhi,” ujar Fauzi dalam pernyataannya di Yogyakarta, dan menambahkan bahwa pemerintah akan melanjutkan pendampingan hingga semua kebutuhan tercukupi.

Pendampingan psikososial 

Bantuan yang disalurkan meliputi perlengkapan kebersihan pribadi bagi perempuan, seperti produk sanitasi dan pakaian, serta makanan khusus untuk anak-anak. Program pemulihan psikologis juga mulai berjalan untuk membantu korban menghadapi trauma akibat kehilangan keluarga, rumah, dan lingkungan mereka.

Presiden mengeluarkan tujuh arahan penting dalam rapat terbatas mengenai respons bencana di Aceh, menekankan pentingnya kecepatan, akurasi, dan konsistensi dalam melindungi warga.

Di Aceh, Kementerian Sosial melalui tim Tagana telah memulai layanan pendampingan psikososial untuk anak-anak yang terdampak. Program ini dipusatkan di tenda pengungsian Kementerian Sosial di kompleks kantor pemerintah Kabupaten Pidie Jaya. Ratusan anak mengikuti sesi pemulihan emosional yang bertujuan memulihkan rasa aman serta mengurangi tekanan psikologis pascabencana.

Di tengah jumlah korban yang terus bertambah dan pencarian yang masih berlangsung, pemerintah dan lembaga kemanusiaan menegaskan bahwa dukungan psikologis untuk perempuan dan anak adalah komponen penting dalam memastikan pemulihan jangka panjang para penyintas bencana di Sumatera.