Korea Selatan mulai menawarkan masuk tanpa visa bagi kelompok wisatawan asal China pada hari Senin, sebuah langkah yang diharapkan dapat mendongkrak perekonomian dan memperbaiki hubungan dengan tetangga Asia-nya.
Sebagai bagian dari program percontohan yang dijadwalkan berlangsung hingga Juni mendatang, kelompok wisatawan yang terdiri dari tiga orang atau lebih dari daratan China dapat tinggal tanpa visa selama 15 hari.
Langkah ini dilakukan menjelang liburan Hari Nasional China dari 1-8 Oktober, serta liburan di Korea Selatan yang berlangsung pada waktu yang hampir bersamaan.
Perusahaan-perusahaan Korea Selatan berupaya memanfaatkan peningkatan permintaan ini. Shilla Duty Free telah mengorganisir tur kapal pesiar China dengan lebih dari 2.700 penumpang, sementara aplikasi pengiriman makanan Baedal Minjok memperkenalkan opsi pembayaran melalui Alipay dan WeChat Pay.
Program ini, yang diumumkan pada bulan Maret, mengikuti keputusan China pada November lalu untuk menawarkan pembebasan visa bagi warga Korea Selatan hingga 30 hari.
Kapal MS Dream seberat 77.000 ton, yang berangkat dari Tianjin pada hari Sabtu, tiba di Incheon, yang berjarak 30 kilometer sebelah barat Seoul, pada Senin pagi dengan membawa 2.189 penumpang dan 563 awak kapal.
Kapal tersebut akan kembali ke China setelah berhenti selama satu hari, menyelesaikan perjalanan selama lima hari.
Hingga 15 hari
Pemerintahan baru Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung berharap dapat lebih mempererat hubungan dengan China selama kunjungan yang diharapkan dari Presiden Xi Jinping pada akhir Oktober untuk menghadiri pertemuan puncak Asia-Pasifik di Korea Selatan.
Pembebasan visa terbaru ini dimulai pada 29 September 2025, sebagai langkah sementara bagi kelompok wisatawan China, yang akan berlangsung hingga Juni 2026 untuk meningkatkan pariwisata menjelang pertemuan puncak Asia-Pasifik dan liburan.
Kelompok yang terdiri dari tiga orang atau lebih warga negara China kini dapat memasuki Korea Selatan tanpa visa untuk masa tinggal hingga 15 hari.
Para penumpang melambaikan tangan dan mengambil foto saat mereka turun dari kapal pesiar, sementara penduduk setempat berkumpul untuk menyambut mereka.
Otoritas Pelabuhan Incheon menyediakan truk makanan yang menawarkan hidangan Korea, sementara pemerintah kota merencanakan acara penyambutan di alun-alun pusat kota.
Sektor pelayaran dan pariwisata berharap pembebasan visa ini dapat meningkatkan permintaan tidak hanya untuk kapal pesiar tetapi juga untuk feri mobil internasional yang menghubungkan China dan Korea Selatan.
"Kedatangan MS Dream akan menjadi katalis untuk menghidupkan kembali pariwisata maritim antara Korea Selatan dan China," kata Lee Kyung-gyu, presiden Otoritas Pelabuhan Incheon.
"Kami akan melakukan yang terbaik untuk memperluas rute kapal pesiar dan membantu menghidupkan kembali perekonomian lokal."
