Surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai $2,39 miliar pada Oktober 2025
BPS juga mencatat kenaikan signifikan pada impor barang modal yang menembus $40,55 miliar, atau meningkat 18,67 persen dari tahun sebelumnya.
Kinerja perdagangan Indonesia kembali berada di zona positif pada Oktober 2025. Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa neraca dagang bulan tersebut mencatat surplus $2,39 miliar, atau sekitar Rp39,83 triliun.
Nilai ekspor pada Oktober tercatat $24,24 miliar, meningkat 6,96 persen secara tahunan (yoy). Pada periode yang sama, impor mencapai $21,84 miliar, naik 2,19 persen dibanding Oktober tahun lalu.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyampaikan bahwa akumulasi neraca dagang sepanjang Januari hingga Oktober 2025 tetap menunjukkan kinerja positif. “Surplus dari Januari sampai Oktober 2025 mencapai $35,88 miliar,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, pada Senin.
Ia menegaskan bahwa kelebihan tersebut terutama dari oleh sektor nonmigas yang mencatat surplus $51,51 miliar, sementara sektor migas masih mencatat defisit $15,63 miliar.
Impor migas
Di sisi ekspor, beberapa komoditas utama mendorong peningkatan kinerja perdagangan. Produk lemak dan minyak hewani maupun nabati menjadi penyumbang terbesar dengan nilai $28,12 miliar, disusul bahan bakar mineral senilai $22,59 miliar. Komoditas besi dan baja tercatat bernilai $15,79 miliar, sementara produk nikel mencapai $7,39 miliar dan industri alas kaki menyumbang $5,47 miliar.
Kinerja impor pada Januari–Oktober 2025 tercatat $198,16 miliar, tumbuh 2,19 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Impor nonmigas bernilai $171,61 miliar, sedangkan impor migas turun menjadi $26,56 miliar. BPS juga mencatat kenaikan signifikan pada impor barang modal yang menembus $40,55 miliar, atau meningkat 18,67 persen dari tahun sebelumnya.
Untuk periode Oktober 2025, BPS melaporkan bahwa nilai ekspor mencapai $24,24 miliar, turun 2,31 persen dibanding Oktober 2024. Ekspor nonmigas berada di angka $23,34 miliar, turun 0,51 persen. Impor pada bulan yang sama tercatat $21,84 miliar, turun 1,15 persen, sementara impor nonmigas justru meningkat 3,26 persen menjadi $19,03 miliar.
Secara keseluruhan, periode Januari hingga Oktober 2025 tetap ditutup dengan surplus perdagangan sebesar $35,88 miliar, memperlihatkan ketahanan ekspor Indonesia di tengah dinamika perdagangan global.