TNI AU kirim 24 ton bantuan untuk korban banjir dan longsor di Aceh
Sebanyak 24 ton bantuan darurat untuk warga terdampak banjir dan longsor di Aceh tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda pada Rabu. Bantuan tersebut akan disalurkan ke daerah-daerah yang masih terputus aksesnya.
Satu pesawat A400M milik TNI Angkatan Udara diberangkatkan dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, membawa berbagai kebutuhan dasar bagi masyarakat yang terisolasi akibat bencana di Aceh dalam beberapa hari terakhir.
Komandan Kodam Iskandar Muda, Mayjen Joko Hadi Susilo, menegaskan bahwa proses distribusi dilakukan secepat mungkin agar seluruh bantuan bisa segera menjangkau warga yang membutuhkan.
“TNI dan seluruh instansi pendukung terus bergerak cepat memastikan bantuan tiba tepat sasaran. Setiap kiriman sangat berarti bagi warga yang sedang menghadapi situasi darurat ini,” ujarnya di Banda Aceh, Kamis.
Bantuan logistik dan medis
Logistik yang dikirim mencakup makanan siap saji, sembako, perlengkapan bayi, dan pakaian. Selain itu, dukungan medis seperti peralatan kesehatan, kantong darah dari PMI, serta obat-obatan dari Pusat Kesehatan TNI turut disertakan untuk fasilitas kesehatan yang kekurangan pasokan.
Perangkat komunikasi berbasis satelit Starlink juga diangkut guna memulihkan jaringan di wilayah-wilayah yang masih terputus karena kerusakan infrastruktur dan gangguan jaringan seluler.
Distribusi bertahap ke wilayah terparah
Joko mengatakan seluruh bantuan akan disalurkan secara bertahap ke kabupaten dan kota yang terdampak paling parah. “Prioritas kami adalah wilayah yang aksesnya masih sangat terbatas akibat jembatan ambruk, jalan tertimbun longsor, dan cuaca ekstrem,” katanya.
Ia berharap pengiriman bantuan ini dapat mempercepat pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dan memperkuat operasi kemanusiaan yang sedang berlangsung.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan dari kementerian, lembaga pemerintah, organisasi masyarakat, hingga jajaran TNI. Kerja bersama ini menunjukkan komitmen kuat untuk membantu warga Aceh melalui masa sulit ini,” ujarnya.
Meski medan sulit dan cuaca kerap berubah cepat, Joko memastikan hal itu tidak mengurangi tekad prajurit di lapangan. “Tantangan medan maupun cuaca tidak akan melemahkan semangat kami. Yang terpenting, seluruh personel tetap bekerja aman, efisien, dan mempercepat penyaluran bantuan,” katanya.