Indonesia–Norwegia bahas solusi pengelolaan sampah plastik dalam pertemuan bilateral

Menteri Lingkungan Hidup Indonesia dan Norwegia menggelar pertemuan bilateral di sela-sela COP30 untuk membahas langkah konkret penanganan sampah plastik.

By
Iklim COP30. AP

Menteri Lingkungan Hidup Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq, mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia, Andreas Bjelland Eriksen, untuk membahas upaya bersama dalam menangani persoalan sampah plastik yang terus menjadi tantangan global.

Pertemuan tersebut berlangsung di sela-sela Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30) di Belém pada Rabu, 12 November. Dalam kesempatan itu, Hanif menegaskan kesiapan Indonesia untuk mengambil peran lebih besar dalam penanganan polusi plastik.
“Kami membahas kesiapan Indonesia untuk memimpin upaya mengatasi polusi plastik,” ujarnya, dikutip dari Antara.

Hanif menambahkan bahwa pemerintah berkomitmen kuat membenahi persoalan sampah plastik yang selama ini belum tertangani secara optimal. Menurutnya, sebagai negara besar, Indonesia secara alami menghasilkan volume sampah yang besar.
“Indonesia sangat bertekad mengurangi polusi plastik secara bertahap. Sebagai negara dengan populasi besar, tentu volume sampah yang kami hasilkan juga besar,” katanya.

Data pemerintah menunjukkan bahwa Indonesia menghasilkan sekitar 143.000 ton sampah setiap hari. Dari jumlah tersebut, 12 hingga 17 persen merupakan sampah plastik yang belum dikelola secara efektif selama bertahun-tahun.

Hanif menekankan bahwa penanganan sampah plastik membutuhkan kolaborasi lintas sektor agar dapat dilakukan secara menyeluruh, terukur, dan sistematis.
“Hal ini penting agar apa yang diminta Presiden melalui Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional dapat tercapai: Indonesia mampu menyelesaikan 100 persen target pengelolaan sampah pada 2029,” tutupnya.