Pemprov Aceh kirim surat ke 2 badan PBB meminta bantuan meski Pusat tidak tetapkan bencana nasional

Aceh secara resmi meminta UNDP dan UNICEF untuk membantu pemulihan pasca bencana setelah banjir dan tanah longsor yang menewaskan lebih dari 1000 orang di Sumatera, berbeda dengan sikap Pusat yang masih menolak bantuan luar negeri.

By
Kondisi sekitar usai banjir dan seorang warga yang selamat dari banjir di Aceh, Indonesia. / AP

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh telah mengambil inisiatif untuk meminta dukungan dari Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) dan Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) untuk membantu mempercepat upaya pemulihan setelah banjir dan tanah longsor parah melanda wilayah tersebut.

Permintaan ini muncul walaupun pemerintah pusat di bawah Presiden Prabowo Subianto belum memberikan akses untuk bantuan asing, serangkaian bencana telah melanda tiga provinsi di Sumatra sejak akhir November yang telah menewaskan lebih dari 1.000 orang.

Pemprov Aceh mengatakan keterlibatan internasional sangat penting untuk mempercepat rehabilitasi dan pembangunan kembali, terutama di lokasi yang terkena dampak parah dan masih sulit dijangkau.  Menunjuk pada pengalaman lama UNDP dan UNICEF dalam penanggulangan bencana, dan mencatat kontribusi signifikan mereka selama pemulihan Aceh setelah tsunami 2004.

“Aceh telah secara resmi mengajukan permintaan kepada sejumlah badan PBB, termasuk UNDP dan UNICEF, mengingat pengalaman mereka yang telah terbukti sejak tsunami 2004,” kata juru bicara pemerintah provinsi Muhammad MTA. 

Menurut Muhammad, surat resmi telah dikirim ke kedua badan tersebut sebagai tanggapan atas kondisi mendesak di lapangan.

“Ini adalah badan-badan resmi PBB yang beroperasi di Indonesia, dan partisipasi mereka dianggap vital untuk memastikan pemulihan yang efektif.” tambanya dikutip dari Jakarta Globe.

Pemerintah Aceh juga menyoroti gelombang solidaritas dari dalam Indonesia dan luar negeri. Sejauh ini, 77 organisasi dan hampir 2.000 relawan telah tiba di provinsi tersebut untuk mendukung operasi bantuan darurat dan pemulihan pascabencana.

"Besar kemungkinan keterlibatan lembaga dan relawan akan terus bertambah dalam respon kebencanaan ini. Atas nama masyarakat Aceh dan korban Gubernur sangat berterima kasih atas niat baik dan kontribusi yang sedang mereka berikan demi pemulihan Aceh ini," ujar Muhammad dikutip dari IDN Times.

Menurut data BNPB, dari tiga provinsi yang terdampak di Sumatera, Aceh mengalami kerugian terberat, dengan melaporkan 415 kematian dan 34 orang masih hilang. Sumatera Utara mencatat 349 korban jiwa dengan 91 orang belum ditemukan, sementara Sumatera Barat mengkonfirmasi 242 kematian dan 92 orang hilang.