Indonesia dorong hilirisasi SDA untuk transformasi ekonomi nasional
Pemerintah memfokuskan upaya pada penarikan investasi berkualitas tinggi yang mampu meningkatkan produktivitas nasional, mempercepat transfer teknologi, serta memperdalam rantai nilai di dalam negeri.
Pemerintah Indonesia kembali menegaskan hilirisasi sumber daya alam sebagai strategi utama pembangunan ekonomi nasional, dengan target mendorong pertumbuhan hingga 8 persen dan mempercepat transformasi menuju negara industri maju.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengatakan, posisi Indonesia sebagai produsen utama berbagai komoditas strategis dunia memberi keunggulan besar dalam peta ekonomi global. Nikel dan kelapa sawit, bersama timah dan bauksit, menjadi fondasi penting yang menempatkan Indonesia dalam pusaran agenda transisi energi internasional.
“Kita memimpin secara global di berbagai komoditas strategis seperti nikel dan kelapa sawit, serta timah dan bauksit. Sumber daya ini menempatkan kita di jantung transisi energi global,” ujar Rosan dalam keterangan resmi di Jakarta, pada hari Senin..
Rosan menilai ketahanan ekonomi nasional saat ini mencerminkan arah kebijakan yang tepat. Di tengah tantangan global yang semakin kompleks, Indonesia tetap mencatatkan pertumbuhan stabil di kisaran 5 persen dan mempertahankan posisinya sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
Pertumbuhan sektor investasi
Data pemerintah menunjukkan, sepanjang Januari hingga September 2025, sektor hilir berhasil menarik investasi sebesar Rp431 triliun, setara lebih dari 30 persen dari total realisasi investasi nasional. Pada periode yang sama, pertumbuhan investasi sektor ini tercatat mencapai 58,1 persen secara tahunan.
Sebagai CEO lembaga pengelola investasi Danantara Indonesia, Rosan menambahkan bahwa ambisi mendorong pertumbuhan ekonomi ke level 8 persen dalam lima tahun ke depan membutuhkan suntikan investasi sekitar $815 miliar. Ia menegaskan, sasaran tersebut hanya dapat dicapai melalui perubahan struktural yang menyeluruh, bukan dengan mengandalkan konsumsi domestik semata.
Pemerintah memfokuskan upaya pada penarikan investasi berkualitas tinggi yang mampu meningkatkan produktivitas nasional, mempercepat transfer teknologi, serta memperdalam rantai nilai di dalam negeri.
Melalui strategi hilirisasi yang diperkuat investasi dan reformasi struktural, pemerintah berharap Indonesia dapat mempercepat lompatan ekonomi dan keluar dari negara berpendapatan menengah menuju kemandirian industri yang berkelanjutan.