Blue Origin berhasil meluncurkan roket raksasa New Glenn dan menangkap kembali tahap booster untuk digunakan ulang — sebuah terobosan teknis bagi perusahaan antariksa milik Jeff Bezos.
Roket dua tahap yang sangat kuat itu, setinggi 32 lantai, melesat dari Cape Canaveral Space Force Station pada Kamis, menandai misi pertama Blue Origin sejak uji terbang perdana New Glenn pada 16 Januari.
Siaran langsung Blue Origin memperlihatkan roket itu melesat dari menara peluncuran di tengah semburan api dan kepulan uap, beberapa saat setelah tujuh mesin BE-4 menyala dan menghabiskan lebih dari 1.270 kilogram bahan bakar cair per detik.
Peluncuran ini sempat tertunda beberapa hari karena langit berawan dan badai geomagnetik.
Keberhasilan mendaratkan tahap booster di platform terapung di Atlantik menjadi pencapaian penting, di tengah persaingan yang makin ketat dengan SpaceX milik Elon Musk — satu-satunya perusahaan yang sebelumnya mampu melakukan pendaratan serupa dengan roket kelas orbit.
Misi utama peluncuran kali ini membawa dua wahana antariksa EscaPADE milik NASA, yang dirancang untuk mengorbit Mars secara tandem guna menganalisis bagaimana angin matahari — partikel bermuatan energi tinggi — berinteraksi dengan medan magnet planet tersebut, dan bagaimana interaksi itu berkontribusi pada menipisnya atmosfer Mars yang sudah sangat tipis.
Perusahaan satelit Viasat juga memiliki muatan yang akan tetap terpasang pada tahap atas roket New Glenn dalam uji teknologi relay komunikasi di orbit Bumi.
Misi ke Mars
EscaPADE — singkatan dari Escape and Plasma Acceleration and Dynamics Explorers — awalnya dijadwalkan meluncur pada Oktober 2024, tetapi tertunda lebih dari setahun karena pengembangan New Glenn yang ikut mundur.
Saat uji terbang Januari lalu, roket tersebut membawa muatan internal Blue Origin sendiri, yakni prototipe wahana manuver Blue Ring yang sedang dikembangkan untuk Pentagon dan klien komersial.
Satelit Blue dan Gold dibuat untuk NASA oleh perusahaan kedirgantaraan Rocket Lab yang berbasis di California, dengan instrumen dari University of California, Berkeley.
Blue Origin, yang didirikan Bezos pada 2000, hingga beberapa tahun terakhir dikenal terutama melalui bisnis wisata antariksa yang membawa penumpang kaya ke tepi luar angkasa menggunakan New Shepard — kendaraan suborbital satu tahap yang dapat digunakan ulang dan telah membawa lebih dari 200 eksperimen penelitian di dalam kapsulnya.
Jika peluncuran Kamis ini berjalan mulus, EscaPADE akan menjadi muatan sains pertama yang dikirim Blue Origin untuk pelanggan berbayar — tonggak penting dalam upaya perusahaan tersebut untuk bersaing lebih setara dengan SpaceX, penyedia layanan peluncuran paling aktif di dunia.
SpaceX telah meluncurkan roket Falcon hampir 280 kali dalam dua tahun terakhir, sebagian besar untuk jaringan satelit Starlink miliknya.
Blue Origin telah menghabiskan miliaran dolar selama satu dekade terakhir untuk mengembangkan New Glenn, roket kelas berat yang ditujukan menjadi tulang punggung perusahaan dalam mengangkut manusia dan kargo ke luar angkasa.
Dinamai sesuai astronaut John Glenn, orang Amerika pertama yang mengorbit Bumi, roket ini menghasilkan daya dorong dua kali lipat dari Falcon 9 milik SpaceX saat lepas landas, setara dengan Falcon Heavy, dan menawarkan ruang muatan yang lebih besar dari para pesaingnya.

















