Militer Lebanon mengatakan telah menyita 64 juta pil captagon di wilayah timur negara itu, dalam salah satu operasi terbesar melawan peredaran stimulan ilegal tersebut.

Lebanon selama ini menghadapi tekanan dari negara-negara Teluk agar menindak produksi dan penyelundupan narkoba, khususnya captagon, narkotika sintetis yang mirip amfetamin.

“Setelah melakukan pemantauan dan pelacakan pergerakan geng pengedar narkoba di Lembah Bekaa, sebuah patroli Direktorat Intelijen yang didukung unit militer menggerebek sebuah fasilitas di kota Boudai, Baalbek, dan menyita sekitar 64 juta pil captagon,” kata tentara Lebanon dalam pernyataan pada Rabu, menyebutnya sebagai salah satu penggerebekan narkoba “terpenting” di negara itu.

Tentara juga menyita “79 barel bahan kimia yang disiapkan untuk produksi narkoba, serta sejumlah mesin yang digunakan untuk membuatnya.”

Baalbek terletak dekat Suriah, di mana captagon menjadi komoditas ekspor terbesar sejak pecahnya perang saudara pada 2011, sekaligus menjadi sumber pendanaan ilegal utama bagi rezim mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Di Lebanon, sekutu Assad, Hizbullah, juga menghadapi tuduhan memanfaatkan perdagangan captagon untuk membiayai aktivitasnya.

Obat sintetis ini telah membanjiri kawasan, dengan negara-negara tetangga sesekali mengumumkan penyitaan captagon dan mendesak Lebanon serta Suriah untuk meningkatkan upaya memberantas perdagangan tersebut.