Pemerintah Indonesia mengaktifkan Satelit Republik Indonesia (SATRIA-1) untuk memulihkan layanan telekomunikasi di sejumlah wilayah Sumatra yang terdampak banjir dan longsor. Langkah ini diberlakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) setelah gangguan konektivitas meluas di beberapa provinsi.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan peran krusial SATRIA-1 dalam menjaga warga di zona bencana tetap terhubung. “Kami memastikan masyarakat dapat berkomunikasi tanpa terputus. Lebih banyak warga bisa berbagi pembaruan dan memperoleh informasi yang dibutuhkan,” ujar Meutya dalam keterangan resmi pada Minggu.
Data kementerian mencatat, layanan SATRIA-1 telah dioperasikan di 18 titik di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Fasilitas yang dilayani meliputi bandara, sekolah, rumah sakit, masjid, kantor pemerintahan, hingga pos komando darurat.
Di Sumatera Utara, akses satelit tersedia di Bandara Pinangsori/Dr. Fredric Lumban Tobing Sibolga, SMAN 1 Plus Matauli Pandan (Tapanuli Tengah), RSUD Pandan, Kantor BPBD Pandan, Kantor Camat Tapian Nauli, serta Gedung Nasional Kota Sibolga.
Sementara di Aceh, cakupan layanan menjangkau Masjid Raya Pase Panton Labu dan Masjid At Tagwa Padang Meriah di Aceh Utara, Posko Masjid Al Ikhsan di Aceh Tamiang, Kantor Camat Indra Makmur di Aceh Timur, GOR Aceh Tamiang, serta Posko Lokop Duli di Aceh Timur.
Di Sumatra Barat, SATRIA-1 beroperasi di Jorong Bukik Malanca (Kabupaten Agam), Kantor BNPB Daerah Padang, Pos Tim Basarnas Koto Alam (Agam), Posko Subarang Aia (Agam), SDN 04 Koto Ranah (Pesisir Selatan), serta pos utama di rumah dinas Bupati Agam.
Internet gratis untuk sekolah terdampak
Selain pemulihan jaringan darurat, pemerintah juga menyediakan akses internet gratis bagi enam sekolah yang terdampak banjir dan longsor di Sumatera Utara. Fasilitas ini diharapkan menjaga keberlanjutan pembelajaran bagi siswa.
“Semoga dukungan kemanusiaan berupa konektivitas ini dapat mendukung pembelajaran digital sesuai arahan Presiden,” kata Meutya Hafid dalam pernyataan pers pada Minggu. Program tersebut bekerja sama dengan penyedia layanan internet MyRepublic, yang menyalurkan akses 500 Mbps selama satu tahun ke enam sekolah.
Saat meninjau sebuah SMA di Medan pada Sabtu, Meutya turut menyoroti pentingnya pembentukan budaya digital yang beretika di lingkungan sekolah. Wakil Gubernur Sumatera Utara Surya menyambut bantuan internet gratis dari pemerintah pusat, dan komitmen daerah untuk memperluas akses pendidikan digital.















