PERANG GAZA
3 menit membaca
TNI nyatakan kesiapan mengirim 20.000 personel untuk misi perdamaian di Gaza, Palestina
Rencana Indonesia untuk mengirim 20.000 personel ke Palestina telah mendapat perhatian komunitas global, jumlah ini juga hampir menyamai kekuatan militer aktif Israel di wilayah pendudukan.
TNI nyatakan kesiapan mengirim 20.000 personel untuk misi perdamaian di Gaza, Palestina
Personel militer Indonesia bersiap untuk dikerahkan guna menyalurkan bantuan kepada warga Palestina di Gaza pada bulan Agustus. / Reuters
30 September 2025

Rencana Indonesia mengirim 20.000 personel ke Palestina menarik perhatian publik internasional karena jumlah tersebut hampir menyamai kekuatan militer aktif Israel di wilayah pendudukan. 

Hingga kini, belum ada penjelasan resmi mengenai alasan strategis di balik angka yang dianggap ambisius itu.

Dilansir dari laporan TVRI yang mengutip data Gaza War Unit Tracker yang dikutip France 24, Israel menempatkan sekitar 15.000 personel tempur aktif di Palestina: 10.000 di sekitar Gaza, 2.500 di perbatasan utara, dan 2.500 lainnya di Tepi Barat. Selain itu, terdapat 26.000 pasukan cadangan yang saat itu dimobilisasi, mayoritas di Tepi Barat. 

Jumlah ini jauh lebih besar dibanding perkiraan kekuatan Hamas, yang menurut Pasukan Pertahanan Israel hanya sekitar 3.000 orang, meski Hamas mengklaim memiliki hingga 5.000 pejuang.

Bagi Indonesia, rencana pengerahan pasukan dalam skala besar ke wilayah konflik bukan hal baru. 

Sejak 2006, TNI telah rutin mengirim Kontingen Garuda (KONGA) dalam misi UNIFIL di Lebanon. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menegaskan tradisi itu telah menempatkan Indonesia sebagai salah satu kontributor penting dalam misi perdamaian PBB. 

“Keterlibatan Indonesia dalam misi UNIFIL dimulai dengan pengiriman Kontingen Garuda XXIII-A ke Lebanon tahun 2006 dan sejak saat itu Kontingen Garuda TNI telah membangun tradisi sebagai kontingen perdamaian berprestasi,” katanya dalam pelepasan Satgas KONGA di Jakarta, 9 April 2025, sebagaimana dilaporkan TVRI.

Per Agustus 2025, Indonesia menjadi negara dengan kontribusi pasukan terbesar di UNIFIL, yakni 1.256 personel yang terbagi ke dalam enam satuan tugas, termasuk Satgas Yonmek, FHQSU, MPU, MCOU, CIMIC, serta Satgas Tim Kesehatan. 

Secara global, Indonesia juga menduduki peringkat kelima negara penyumbang pasukan perdamaian terbanyak di PBB dengan 2.747 personel, di bawah Nepal yang mencapai 6.124.

Dengan pengalaman panjang dan kapasitas besar dalam operasi perdamaian, Indonesia memiliki modal yang cukup bila rencana pengiriman 20.000 personel ke Palestina benar-benar diwujudkan.

TerkaitTRT Indonesia - Panglima TNI dan Menhan RI sampaikan pesan solidaritas kepada Kadet Palestina di Unhan

Kekejaman Israel di Gaza yang terus berlanjut

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan sebuah rencana damai untuk Gaza pada pekan ini. Rencana tersebut diklaim sebagai upaya untuk menghentikan konflik dan membuka jalan menuju stabilitas di kawasan. 

Namun, langkah diplomasi itu justru dibayangi oleh intensitas serangan Israel yang tidak mereda. Serangan udara dan invasi darat terus dilancarkan ke wilayah Gaza, memperlihatkan jurang lebar antara wacana perdamaian dan realitas di lapangan.

Israel yang kini menghadapi kasus genosida di mahkamah internasional telah membunuh lebih dari 65.000 warga Gaza akibat operasi militernya, menurut laporan otoritas Gaza. Angka korban yang terus meningkat ini menunjukkan besarnya dampak serangan terhadap penduduk sipil, termasuk sebagian besar perempuan dan anak-anak. 

Situasi kemanusiaan semakin memburuk dengan runtuhnya fasilitas kesehatan, kelangkaan bahan pangan, serta hancurnya infrastruktur penting seperti rumah sakit dan jalan-jalan untuk distribusi bantuan.

TerkaitTRT Indonesia - Indonesia salurkan bantuan pangan $12 juta ke Gaza di tengah krisis yang meluas

SUMBER:TRT Indonesia