Hujan lebat baru-baru ini di Vietnam memicu banjir yang menewaskan sedikitnya dua orang dan menyebabkan lebih dari selusin longsor, kata media negara pada Jumat, menambah apa yang disebut pihak berwenang sebagai tahun bencana alam paling tidak biasa dalam sejarah negara itu.
Bagian selatan-tengah Vietnam diterjang hujan lebat selama berminggu-minggu, menenggelamkan ratusan ribu rumah di kawasan wisata pesisir populer dan menyebabkan longsor mematikan di daerah pegunungan.
Hujan lebat juga membanjiri ribuan rumah lagi di provinsi Lam Dong pada Kamis dan menewaskan sedikitnya dua orang, lapor kantor berita Voice of Vietnam.
Media itu menambahkan bahwa 16 longsor melanda provinsi tersebut, merusak jalan dan jembatan serta memaksa evakuasi ratusan rumah.
"2025 telah menjadi tahun dengan bencana alam paling tidak biasa dalam sejarah," kata Hoang Duc Cuong, wakil direktur Departemen Meteorologi dan Hidrologi Kementerian Lingkungan Hidup, dalam sebuah pernyataan pada Jumat.
Sebanyak 21 badai, termasuk 15 topan dan 6 depresi tropis, telah mempengaruhi Vietnam tahun ini, jumlah tertinggi sejak pencatatan dimulai pada 1961, menurut pernyataan kementerian lingkungan hidup.
Vietnam berada di salah satu wilayah siklon tropis paling aktif di dunia, tetapi pada tahun biasa, negara ini terkena sekitar 10 topan atau badai.
Negara itu juga mengalami curah hujan ekstrem dan banjir luas tahun ini, dengan sungai-sungai mencatat rekor muka air baru dari wilayah utara melalui daerah tengah hingga ke Delta Mekong bagian hilir.
"Sebelumnya belum pernah terjadi banjir yang begitu luar biasa dan berskala historis secara bersamaan dalam satu tahun pada 20 sungai," kata kementerian lingkungan hidup.
Sebuah kawasan di Vietnam tengah mencatat curah hujan hingga 1.739 milimeter dalam hanya 24 jam.
Negara Asia Tenggara ini juga rentan terhadap hujan lebat antara Juni dan September, tetapi para ilmuwan telah mengidentifikasi pola krisis iklim yang membuat cuaca ekstrem menjadi lebih sering dan lebih merusak.








