DUNIA
2 menit membaca
Indonesia dan Selandia Baru perkuat kerja sama dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
Pertemuan Menteri PPPA Arifah Fauzi dengan Duta Besar Selandia Baru Phillip Taula membuka peluang pengembangan program berbasis komunitas untuk mendukung perempuan dan anak di Indonesia.
Indonesia dan Selandia Baru perkuat kerja sama dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi (Foto/KemenPPPA)
18 jam yang lalu

Pemerintah Indonesia dan Selandia Baru menegaskan komitmen bersama untuk memperkuat kerja sama di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan antara Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Indonesia, Arifah Fauzi, dan Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Phillip Taula, pada Rabu (24/9) di Jakarta.

Menteri Fauzi menjelaskan bahwa kementeriannya tengah mengembangkan inisiatif bernama Ruang Bersama Indonesia (RBI), sebuah pusat yang mengintegrasikan berbagai upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak agar hasilnya lebih efektif. Program RBI mencakup pemberdayaan ekonomi perempuan, edukasi gizi, pengolahan makanan berbasis rumah untuk menurunkan angka stunting, serta penyediaan ruang rekreasi ramah anak.

Kementerian berharap kolaborasi dengan Selandia Baru dapat memperluas dampak program dan memastikan keberlanjutan inisiatif ini di berbagai daerah, termasuk di wilayah Papua.

Duta Besar Taula menyatakan bahwa Selandia Baru siap memperluas kerja sama dengan Indonesia, termasuk melalui beasiswa, energi terbarukan, dan program-program yang sejalan dengan kementerian Fauzi. Ia juga menekankan pentingnya berbagi pengalaman dalam memberdayakan komunitas adat, khususnya di Papua. “Pengalaman kami di New Zealand dapat menjadi pelajaran berharga untuk Indonesia, terutama dalam mendukung komunitas adat di Papua,” kata Taula.

Pertemuan ini dianggap sebagai langkah strategis untuk mempererat hubungan bilateral antara kedua negara dan menegaskan komitmen bersama dalam membangun masyarakat inklusif yang menghargai hak perempuan dan anak.

SUMBER:TRT Indonesia & Agensi