Penjaga pantai China menuduh sebuah kapal Filipina sengaja menabrak salah satu kapalnya pada Selasa di dekat Karang Scarborough, wilayah sengketa yang diklaim kedua negara di Laut Cina Selatan.
Dalam pernyataannya, penjaga pantai China mengatakan lebih dari 10 kapal pemerintah Filipina datang dari berbagai arah dan memasuki perairan sekitar karang, yang dalam bahasa China disebut Pulau Huangyan. China menyebut pihaknya menggunakan meriam air untuk menghalau kapal-kapal tersebut.
Belum ada komentar langsung dari pihak Filipina. Namun pekan lalu, pemerintah di Manila menyatakan akan mengajukan protes diplomatik atas langkah China yang menetapkan kawasan itu sebagai cagar alam.
China dan Filipina berulang kali bentrok di sekitar gugusan karang di Laut Cina Selatan, wilayah yang hampir seluruhnya diklaim oleh Beijing.
Kedua negara tersebut termasuk di antara beberapa pihak yang memiliki klaim tumpang tindih di perairan strategis yang kaya akan sumber daya perikanan itu.
Tindakan provokatif dan berlebihan
Dalam pernyataannya, penjaga pantai China menyalahkan Filipina atas tabrakan pada Selasa, dan menyebut tindakannya sebagai provokatif sekaligus berlebihan.
Sejumlah negara sahabat menyatakan dukungan terhadap Filipina terkait penetapan cagar alam tersebut.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyebut langkah China itu sebagai “upaya koersif lain untuk memperluas klaim teritorial dan maritim di Laut Cina Selatan dengan mengorbankan negara tetangga.”
Inggris dan Australia juga menyuarakan keprihatinan lewat unggahan di media sosial. Sementara itu, Kedutaan Besar Kanada di Filipina menegaskan: “Kami menolak upaya menggunakan alasan perlindungan lingkungan untuk menguasai Karang Scarborough yang disengketakan.”
