DUNIA
2 menit membaca
Rusia dan China sedang uji coba nuklir tetapi mereka 'tidak membicarakannya': Trump
Pernyataannya datang tiga hari setelah ia memerintahkan militer AS untuk memulai kembali proses pengujian senjata nuklir setelah lebih dari 30 tahun.
Rusia dan China sedang uji coba nuklir tetapi mereka 'tidak membicarakannya': Trump
Presiden AS Trump kembali ke Gedung Putih setelah kunjungan akhir pekan ke Florida. / Reuters
11 jam yang lalu

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa Korea Utara bukan satu-satunya negara yang menguji senjata nuklir. Ia mengklaim bahwa Rusia dan China juga melakukan pengujian, seperti yang disampaikannya dalam wawancara yang disiarkan pada progam 60 Minutes di kanal CBS News.

"Rusia sedang menguji, dan China juga menguji, tetapi mereka tidak membicarakannya," kata Trump pada hari Minggu setelah pembawa acara, Norah O'Donnell, mengatakan bahwa satu-satunya negara yang menguji senjata nuklir adalah Korea Utara.

Pernyataan Trump ini muncul tiga hari setelah ia memerintahkan militer AS untuk memulai kembali proses pengujian senjata nuklir setelah lebih dari 30 tahun.

"Negara lain sedang menguji. Kita adalah satu-satunya negara yang tidak menguji, dan saya tidak ingin menjadi satu-satunya negara yang tidak menguji," katanya, menekankan bahwa seseorang tidak "selalu tahu" di mana negara-negara tersebut menguji senjata mereka.

TerkaitTRT Indonesia - Trump perintahkan AS mulai uji coba senjata nuklir

‘Kekuatan nuklir yang luar biasa’

Menegaskan kembali bahwa ia tidak ingin menggunakan senjata tersebut, Trump mengulangi pentingnya pengujian senjata nuklir untuk memastikan cara kerjanya.

"Bukankah itu masuk akal? Anda membuat senjata nuklir, lalu Anda tidak mengujinya. Bagaimana Anda akan melakukannya? Bagaimana Anda akan tahu apakah itu berfungsi?" tambahnya.

Trump juga menyoroti bahwa AS memiliki "kekuatan nuklir yang luar biasa," lebih banyak daripada "negara lain mana pun."

"Rusia berada di posisi kedua. China jauh di posisi ketiga, tetapi mereka akan setara dalam lima tahun. Anda tahu, mereka membuatnya dengan cepat, dan saya pikir kita harus melakukan sesuatu tentang denuklirisasi... Kita memiliki cukup senjata nuklir untuk menghancurkan dunia 150 kali. Rusia memiliki banyak senjata nuklir, dan Tiongkok akan memiliki banyak," katanya.

SUMBER:TRT World & Agencies