Tim Emergency Medical Team (EMT) ke-10 MER-C kembali menyiapkan dukungan kemanusiaan berskala besar untuk penduduk Gaza. Pada Jumat (21/11), para relawan dari Indonesia bersama tim lokal mempersiapkan ribuan paket bantuan musim dingin sebagai respons atas memburuknya kondisi pengungsian akibat hujan deras dan suhu udara yang terus menurun.
Dalam keterangannya, MER-C menyebut bahwa paket bantuan yang dirakit mencakup 500 jaket anak, 500 jaket dewasa, 500 selimut, serta 100 tenda, yang seluruhnya akan disalurkan kepada keluarga terdampak di berbagai titik pengungsian.
Relawan yang berada di Gaza berkoordinasi dengan relawan lokal MER-C untuk memastikan proses pendistribusian berjalan aman dan tepat sasaran.
“kami akan menyalurkan bantuan ini kepada saudara-saudara kita di Gaza seiring masuknya musim dingin,” kata dokter relawan MER-C, Anthon Vermana, menekankan pentingnya dukungan kemanusiaan di tengah suhu dingin yang kian ekstrem.
Kondisi pengungsian
Hujan deras dalam beberapa hari terakhir membuat sejumlah area pengungsian tergenang air, merobohkan tenda-tenda, dan memperburuk kondisi warga yang sudah terdampak perang. MER-C menegaskan bahwa situasi semakin parah karena blokade Israel yang terus menghambat masuknya bantuan kemanusiaan, sehingga membuat akses kebutuhan dasar semakin terbatas.
Di tingkat diplomatik, Indonesia tetap konsisten mendukung rakyat Palestina. Dalam pertemuan G20 di Johannesburg, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyerukan agar para pemimpin dunia tidak membiarkan tragedi kemanusiaan, termasuk di Gaza menjadi hal yang dinormalisasi. Ia menegaskan pentingnya upaya global untuk mencegah penderitaan yang sebenarnya dapat dihentikan.
Bagi MER-C, pengiriman bantuan musim dingin tahun ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk membantu masyarakat Gaza, terutama mereka yang kehilangan tempat tinggal akibat serangan dan kini menghadapi musim dingin dalam kondisi sangat terbatas.



















