DUNIA
2 menit membaca
Arab Saudi manfaatkan kecerdasan buatan untuk meningkatkan layanan jemaah haji
Inovasi ini bertujuan untuk memastikan ibadah haji berlangsung dengan aman, efisien, dan memperkaya secara spiritual.
Arab Saudi manfaatkan kecerdasan buatan untuk meningkatkan layanan jemaah haji
Menurut otoritas Saudi, lebih dari 1,2 juta jemaah telah tiba sejauh ini di Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji. / AA
30 Mei 2025

Arab Saudi memanfaatkan teknologi pintar dan platform berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk melayani hampir dua juta jemaah Muslim yang menunaikan ibadah haji tahun ini.

Pemerintah negara tersebut meluncurkan sejumlah layanan digital cerdas guna mempermudah perjalanan spiritual para jemaah.

Salah satu layanan tersebut adalah Manarah 2, robot AI yang dapat melayani dalam lebih dari 20 bahasa, menyediakan informasi secara real-time dan bantuan bagi pertanyaan apa pun dari para jemaah di lokasi-lokasi utama.

Selain itu, tersedia juga kartu Nusuk yang memungkinkan jemaah memesan waktu kunjungan ke Raudhah di Masjid Nabawi.

Melalui kartu ini, jemaah juga dapat mengakses informasi kontak serta rincian akomodasi mereka, yang diharapkan dapat mengurangi jumlah jemaah yang tersesat atau hilang.

Pusat Bimbingan Bus Makkah, yang dilengkapi dengan teknologi pintar, akan beroperasi bekerja sama dengan platform Nusuk dan platform pintar Arshidni untuk memastikan transportasi yang aman dan tepat menuju akomodasi jemaah.

Aplikasi kesehatan seluler Tawakkalna akan memberikan pembaruan terkait kondisi kesehatan jemaah serta akses ke layanan medis yang diperlukan.

TerkaitTRT Global - Bagaimana Arab Saudi bersiap hadapi ibadah haji di tengah cuaca ekstrem

Aplikasi berbasis AI

Arab Saudi juga akan memperkenalkan Asisten Enrichment Cerdas, sebuah aplikasi inovatif yang menyampaikan informasi dalam berbagai bahasa tentang layanan-layanan penting, termasuk waktu salat, jadwal imam, dan lokasi kelas-kelas keagamaan.

Otoritas Saudi turut meluncurkan Inisiatif Rute Makkah, sebuah layanan berkualitas tinggi yang dirancang untuk mempercepat proses keberangkatan jemaah dari negara asal mereka dan memastikan kelancaran proses embarkasi di titik keberangkatan yang telah ditentukan.

Riyadh juga memperkenalkan sistem pelabelan dan sortir bagasi guna memperlancar proses pengiriman barang bawaan di bandara keberangkatan, yang kemudian akan dikirim langsung ke akomodasi jemaah di Mekah atau Madinah.

Tersedia pula berbagai aplikasi seluler untuk membantu pembacaan dan pembelajaran Al-Qur’an, guna meningkatkan keterlibatan spiritual para jemaah.

Menurut otoritas Arab Saudi, lebih dari 1,2 juta jemaah telah tiba di negara tersebut untuk menunaikan ibadah haji, yang dijadwalkan dimulai pekan depan.

Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dijalankan oleh setiap Muslim yang mampu secara finansial, setidaknya sekali seumur hidup.

Rangkaian ibadah ini mencakup sejumlah ritual yang melambangkan nilai-nilai utama dalam ajaran Islam serta memperingati ujian yang dialami Nabi Ibrahim beserta keluarganya.

TerkaitTRT Global - Pesawat rusak dua kali, jemaah Libya yang ditolak naik akhirnya berangkat haji

SUMBER:AA