ASIA
2 menit membaca
DPRD Jakarta desak evaluasi menyeluruh Transjakarta usai serangkaian kecelakaan
DPRD DKI Jakarta mendesak Transjakarta lakukan evaluasi menyeluruh usai serangkaian kecelakaan, termasuk insiden di Cakung yang melukai enam orang. Audit armada, perbaikan jam kerja sopir, hingga penerapan teknologi keselamatan jadi sorotan utama.
DPRD Jakarta desak evaluasi menyeluruh Transjakarta usai serangkaian kecelakaan
DPRD DKI Jakarta desak evaluasi menyeluruh Transjakarta usai serangkaian kecelakaan. (Foto: Transjakarta.co.id)
16 jam yang lalu

Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth mendesak manajemen Transjakarta segera melakukan evaluasi komprehensif. Ia menekankan perlunya perbaikan mulai dari kualitas armada, rekrutmen dan pelatihan pengemudi, hingga pengawasan operasional di lapangan. 

“Evaluasi itu sangat penting agar kejadian serupa tidak terus berulang,” ujarnya pada hari Senin, 22 September, sebagaimana dikutip dari laporan Antara News.

Dorongan itu muncul setelah bus Transjakarta kembali terlibat kecelakaan di Cakung, Jakarta Timur, pada Jumat, 19 September. Bus menabrak kios dan rumah warga, menyebabkan enam orang terluka, termasuk pengemudi dan penumpang. 

Kenneth menilai peristiwa tersebut harus menjadi alarm serius, bukan sekadar ajang saling menyalahkan.

Ia juga mengingatkan pentingnya kerja sama antara Transjakarta, Dinas Perhubungan, dan kepolisian dalam memperkuat standar keselamatan. Teknologi pendukung seperti sensor dan kamera dinilai bisa meminimalisasi risiko kecelakaan. 

“Langkah konkret yang perlu ditempuh antara lain memperketat proses rekrutmen dan pelatihan pengemudi,” tambahnya.

Selain peremajaan armada, Kenneth menyoroti jam kerja sopir. Meski aturan resmi membatasi delapan jam, laporan pekerja menyebut praktiknya masih menyisakan masalah, seperti jadwal shift yang terlalu padat. Padahal, Undang-Undang Lalu Lintas mewajibkan perusahaan angkutan mematuhi jam operasional, termasuk istirahat minimal setiap empat jam.

Dilansir dari laporan Antara News, data Dinas Perhubungan DKI mencatat, Transjakarta terlibat 827 kecelakaan sepanjang Januari–September 2022, hampir tiga kali lipat dari tahun sebelumnya. 

Meski begitu, laporan kinerja perusahaan menunjukkan tren membaik: tingkat kecelakaan pada 2024 turun menjadi 0,36 per 100.000 km perjalanan, dari sebelumnya 0,70.

Untuk menekan risiko, Kenneth mengusulkan audit armada secara berkala, pelatihan dan sertifikasi pengemudi, perbaikan infrastruktur, serta transparansi data kecelakaan. Menurutnya, keselamatan publik bukan hanya tanggung jawab operator, melainkan juga pemerintah.

SUMBER:TRT Indonesia & Agensi