ASIA
2 menit membaca
Kapal selam otonom KSOT, langkah Indonesia menuju kemandirian pertahanan maritim
Dalam perayaan HUT ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI), PT PAL menampilkan kapal selam otonom hasil karya anak bangsa, menegaskan kemampuan Indonesia dalam teknologi pertahanan laut.
Kapal selam otonom KSOT, langkah Indonesia menuju kemandirian pertahanan maritim
Kapal Selam Autonomous (KSOT) di Panggung HUT ke-80 TNI. Foto: PT. PAL Indonesia
10 Oktober 2025

PT PAL Indonesia memperkenalkan kapal selam otonom pertama buatan dalam negeri, KSOT, dalam perayaan HUT ke-80 TNI pada 5 Oktober 2025. Kapal selam ini menjadi tonggak penting dalam upaya Indonesia meningkatkan kemandirian di bidang pertahanan maritim.

Kapal selam otonom KSOT dirancang untuk memperkuat sistem pertahanan bawah laut Indonesia. Dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan (AI), KSOT mampu beroperasi secara mandiri dalam misi pengawasan dan serangan. Kapal selam ini dapat beroperasi selama 72 jam di bawah permukaan laut dan dikendalikan dari jarak jauh melalui frekuensi radio atau satelit hingga sejauh 320 kilometer.

Menurut Kaharuddin Djenod, CEO PT PAL Indonesia, KSOT membuktikan kemampuan insinyur Indonesia dalam mengembangkan teknologi pertahanan canggih. “Inovasi ini sejajar dengan produk pertahanan unggulan lainnya sebagai simbol kepercayaan dan kebanggaan nasional terhadap alutsista buatan dalam negeri,” ujar Djenod.

Varian dan kemampuan operasional

KSOT dikembangkan dalam beberapa varian, termasuk pengintaian, serangan satu arah (kamikaze), dan varian bersenjata yang mampu membawa torpedo Black Shark atau rudal Exocet. Sistem komunikasi dan kontrol KSOT dapat diintegrasikan dengan pusat komando di kapal perang TNI AL, pangkalan laut, dan markas darat, memperkuat operasi jaringan angkatan laut Indonesia.

PT PAL juga memamerkan pusat komando bergerak kapal selam otonom (ASCC) yang memungkinkan pengendalian misi secara real-time, meningkatkan fleksibilitas dan responsivitas operasi pertahanan maritim.

Komitmen terhadap kemandirian industri pertahanan

Pengembangan KSOT merupakan bagian dari komitmen jangka panjang PT PAL Indonesia untuk memperkuat infrastruktur pertahanan nasional melalui inovasi dan teknologi lokal. Djenod menekankan, “KSOT bukan hanya pencapaian teknologi, tetapi juga solusi pertahanan maritim yang memberikan manfaat langsung bagi rakyat Indonesia,”.

Dengan diperkenalkannya KSOT, Indonesia menunjukkan keseriusannya dalam membangun sistem pertahanan maritim modern dan mandiri, sekaligus memperkuat posisi strategisnya di kawasan Asia Tenggara.

TerkaitTRT Indonesia - Indonesia akan terima pengiriman pertama jet Rafale di Februari 2026

SUMBER:TRT Indonesia
Jelajahi
1,4 juta orang dievakuasi saat badai topan mematikan Fung-wong hantam Filipina
Militer Myanmar tutup 150 pusat penipuan online usai penggerebekan besar-besaran
54 orang terluka setelah ledakan di dalam masjid kompleks sekolah SMAN 72 Jakarta, laporan polisi
Warga Inggris terpidana mati di Indonesia dipulangkan ke London
Mauricio Souza: Laga Indonesia vs Brasil di Piala Dunia U-17 akan jadi ujian berat
BRIN Indonesia gandeng lembaga riset Singapura untuk kolaborasi riset dan inovasi
Ribuan personel gabungan kawal aksi buruh di DPR, polisi pastikan aksi berjalan kondusif
Indonesia–Jepang saling apresiasi kemitraan pertahanan, berkomitmen perkuat kerja sama
Pertanian sumbang 14,35 persen PDB, produksi beras Indonesia tekan harga global ke rekor terendah
Presiden Prabowo resmikan pabrik hilirisasi migas terbesar di Asia Tenggara senilai $3,9 miliar
Razia pusat penipuan di Myanmar picu lonjakan perekrutan pelaku penipuan
Pemerintah targetkan perundingan tarif resiprokal dengan AS rampung November 2025
Presiden Prabowo resmikan kereta subsidi untuk petani dan pedagang kecil
Banjir bandang di Papua Pegunungan klaim 15 nyawa dan delapan masih hilang
Indonesia pertimbangkan tambah empat pesawat Airbus A400M untuk perkuat TNI
Indonesia–Korea Selatan perkuat strategis pertahanan dan proyek jet tempur KF-21
Badai topan Kalmaegi menerjang Filipina, menewaskan dua orang
Empat negara kecam tindakan destabilisasi China di Laut Cina Selatan
Indonesia terima pesawat A400M pertama, pesawat ini akan perkuat TNI AU
Indonesia dan Malaysia bentuk satuan tugas bersama untuk perkuat pengawasan imigrasi