BISNIS DAN TEKNOLOGI
2 menit membaca
Uni Eropa luncurkan penyelidikan antimonopoli terkait penggunaan data Google untuk AI
Uni Eropa tengah menyelidiki Google atas dugaan penggunaan konten penerbit dan YouTube untuk melatih teknologi AI-nya tanpa izin maupun pembayaran yang semestinya.
Uni Eropa luncurkan penyelidikan antimonopoli terkait penggunaan data Google untuk AI
Uni Eropa meluncurkan penyelidikan antimonopoli terhadap penggunaan data Google untuk AI. / Reuters
9 Desember 2025

Uni Eropa mengumumkan pada Selasa bahwa mereka membuka penyelidikan untuk menilai apakah Google telah melanggar aturan antimonopoli dengan menggunakan konten yang diunggah media dan penerbit lain untuk melatih serta menyediakan layanan AI tanpa kompensasi yang layak.

Komisi Eropa menyatakan penyelidikan ini akan menyoroti kekhawatiran bahwa raksasa teknologi AS itu mungkin mendistorsi persaingan dengan memberlakukan syarat dan ketentuan yang tidak adil pada penerbit dan kreator konten, atau memberi dirinya akses istimewa terhadap karya mereka.

“Masyarakat yang bebas dan demokratis bergantung pada keberagaman media, akses informasi terbuka, dan lanskap kreatif yang dinamis,” kata Kepala Persaingan Usaha Uni Eropa, Teresa Ribera.

“AI membawa inovasi luar biasa dan banyak manfaat bagi masyarakat serta dunia usaha di seluruh Eropa, tetapi kemajuan ini tidak boleh mengorbankan prinsip-prinsip yang menjadi fondasi masyarakat kita.”

Komisi, sebagai regulator antimonopoli UE, mengatakan penyelidikan akan berfokus pada dua isu utama.

Pertama, komisi akan memeriksa apakah Google menggunakan video YouTube untuk melatih model AI generatifnya tanpa memberikan pembayaran memadai kepada kreator yang mengunggah konten, dan tanpa memberi mereka opsi untuk menolak penggunaan tersebut.

“Google tidak memberikan imbalan kepada kreator konten YouTube, dan tidak mengizinkan mereka mengunggah konten tanpa memberikan akses penggunaan data kepada Google,” kata komisi.

“Pada saat yang sama, pengembang model AI pesaing dilarang oleh kebijakan YouTube menggunakan konten YouTube untuk melatih model AI mereka.”

Penyelidikan juga akan meninjau apakah Google memakai konten daring dari situs lain, seperti situs surat kabar, untuk menyediakan layanan berbasis AI generatif — lagi-lagi tanpa kompensasi atau opsi untuk menolak.

Hal ini terutama terkait dengan ringkasan bertenaga AI milik Google yang muncul sebagai respons pencarian, serta fitur “AI Mode”, tab pencarian mirip chatbot yang memberikan jawaban atas pertanyaan pengguna.

“Kami sedang menyelidiki apakah Google mungkin menerapkan syarat dan ketentuan yang tidak adil kepada penerbit dan kreator konten, sekaligus menempatkan pengembang model AI pesaing pada posisi tidak menguntungkan, sehingga melanggar aturan persaingan usaha UE,” ujar Ribera.

Tidak ada batas waktu bagi komisi untuk merampungkan penyelidikan ini, dan pembukaan investigasi tidak menentukan hasil akhirnya. Namun Google berisiko menghadapi denda besar.

TerkaitTRT Indonesia - Uni Eropa menuduh Google melanggar Undang-Undang Pasar Digital
SUMBER:AFP