Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (EBRD) meningkatkan kehadiran dan investasinya di Türkiye, dengan fokus pada ekonomi inovasi negara itu, transisi hijau, dan posisi strategisnya antara Eropa dan Asia.
Berbicara kepada Anadolu selama kunjungan resminya, Wakil Presiden Pertama EBRD Greg Guyett mengatakan bank tersebut telah menginvestasikan sekitar $2,55 miliar dalam 42 proyek tahun ini, mencakup sektor energi, infrastruktur, usaha kecil dan menengah (UKM), pengembangan korporasi, serta inovasi.
"Saya percaya bahwa pada akhir tahun kami memiliki peluang yang sangat baik untuk memenuhi atau melampaui apa yang kami capai tahun lalu," kata Guyett, merujuk pada 2024 ketika investasi bank di Türkiye mencapai $3,01 miliar, rekor tertinggi.
Guyett menekankan bahwa Istanbul akan menjadi salah satu pusat regional EBRD, mencerminkan peran kota itu yang kian penting dalam operasi global bank. "Kami akan menambah staf secara signifikan di sini di Istanbul," ujarnya. "Sangat memuaskan melihat begitu banyak individu berbakat yang luar biasa."
Ia menambahkan bahwa posisi geografis dan geopolitik Türkiye menjadikannya pusat penting bagi data dan perdagangan.
Akibat perkembangan geopolitik, distribusi data dan lokalisasi data meningkat, dan Türkiye diperkirakan akan terus menjadi pusat tersebut, tambahnya.
EBRD juga telah melampaui komitmennya terhadap program pemulihan gempa Türkiye, menyalurkan $1,83 miliar untuk rekonstruksi dan dukungan bagi komunitas terdampak.
"Hal yang paling saya banggakan adalah bagaimana kami telah mendukung orang-orang yang terlantar di wilayah tersebut – perumahan, tempat tinggal, menciptakan lapangan kerja melalui beberapa inisiatif UKM kami," kata Guyett.
Ia mengatakan investasi lebih lanjut direncanakan untuk daerah yang terdampak gempa, terutama di bidang perumahan dan penciptaan lapangan kerja, dengan catatan bahwa beberapa daerah secara khusus membutuhkan upaya yang lebih besar.
Meskipun ketidakpastian ekonomi global, Guyett mengatakan EBRD tetap optimistis tentang potensi jangka panjang Türkiye, dengan menyebut populasi yang muda, tumbuh, dan berpendidikan baik sebagai keunggulan utama.
Ia menyatakan keyakinan bahwa kebijakan ekonomi saat ini di Türkiye akan membantu meredam inflasi. "Kami terus berharap, berdoa, dan percaya bahwa kebijakan pemerintah akan terus menurunkan inflasi," ujar Guyett.



























