Presiden Indonesia Prabowo Subianto tiba di Ottawa, Kanada, melanjutkan rangkaian kunjungan luar negeri usai menghadiri Sidang Umum PBB di New York. Fokus kunjungan kali ini adalah memperkuat kemitraan strategis dengan Kanada melalui penandatanganan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) bersama Perdana Menteri Kanada Mark Joseph Carney.
Agenda resmi Prabowo di Kanada dimulai dengan pertemuan tête-à-tête dengan PM Carney di East Block Parliament Hill, gedung bersejarah yang menjadi pusat pemerintahan Kanada. Kedua pemimpin dijadwalkan membahas isu geopolitik terkini serta memperluas kerja sama bilateral di berbagai bidang.
Selain dengan PM Carney, Presiden Prabowo juga dijadwalkan bertemu Gubernur Jenderal Kanada Mary Simon di Rideau Hall. Topik pembahasan dengan kepala negara Kanada itu belum diungkapkan secara rinci.
Penandatanganan ICA-CEPA
Puncak lawatan Presiden Prabowo di Ottawa adalah penandatanganan perjanjian dagang ICA-CEPA. Kesepakatan ini menjadi perjanjian ekonomi komprehensif pertama Indonesia dengan negara di kawasan Amerika Utara.
Negosiasi ICA-CEPA dimulai sejak 21 Juni 2021 dan berhasil dituntaskan pada November 2024, sebelum akhirnya diteken secara resmi pada 24 September 2025. Perjanjian ini diharapkan membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk Indonesia, menghapus hambatan tarif, serta mendorong arus investasi ke Indonesia.
Produk ekspor utama Indonesia ke Kanada saat ini mencakup karet alam, suku cadang kendaraan, produk kakao, dan permesinan. Sementara impor utama dari Kanada meliputi gandum, pupuk kimia, pulp kayu, kedelai, serta logam mulia.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia-Kanada masih mengalami defisit. Pada 2024, ekspor Indonesia ke Kanada bernilai $2,134 miliar, namun masih mencatat defisit sebesar $693 juta. Melalui ICA-CEPA, pemerintah menargetkan defisit ini bisa ditekan, bahkan diubah menjadi surplus.
Menteri Luar Negeri Sugiono, saat melepas keberangkatan presiden dari Lanud Halim Perdanakusuma pada Jumat (19/9), menegaskan pentingnya lawatan ini.
“Beliau akan berangkat dalam perjalanan kembali ke Jakarta dan singgah di Ottawa, Kanada, untuk melakukan kunjungan resmi dan menyaksikan penandatanganan Indonesia-Canada CEPA itu pada tanggal 24 (September), rencananya,” ujarnya, dikutip oleh kantor berita nasional TVRI News.
Sugiono menambahkan, “Semoga perjalanan kali ini lancar, dan hasil-hasil yang didapat dari pertemuan-pertemuan di sana juga produktif dan bermanfaat bagi kemajuan bangsa dan negara kita.”
Setelah menyelesaikan agenda di Kanada, Presiden Prabowo akan bertolak ke Belanda. Di sana, ia dijadwalkan bertemu Raja Willem Alexander dan Perdana Menteri sementara Dick Schoof. Lawatan ke Belanda menjadi penutup kunjungan kerja keempat negara sebelum kembali ke Indonesia pada 26 atau 27 September 2025.
