DUNIA
2 menit membaca
Indonesia siapkan kepemilikan lahan di Makkah untuk sentra haji nasional
Pemerintah sebelumnya telah mengamankan aset tahap pertama berupa hotel di kawasan Tahrir, Makkah. Hotel tersebut memiliki 1.461 kamar yang tersebar di tiga menara dan mampu menampung sekitar 4.383 jemaah haji Indonesia.
Indonesia siapkan kepemilikan lahan di Makkah untuk sentra haji nasional
Pemerintah sebelumnya telah mengamankan aset tahap pertama berupa hotel di kawasan Tahrir, Makkah. / Arsip Reuters
3 jam yang lalu

Pemerintah Indonesia memasuki fase krusial dalam rencana pembangunan Kampung Haji Indonesia di Makkah. Menteri Investasi/Kepala BKPM dan Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa Indonesia kini berada di posisi dua besar dalam proses bidding lahan di kawasan Western Hindawiyah, sekitar 2,5 kilometer dari Masjidil Haram.

Keterangan tersebut disampaikan Rosan kepada media di Istana Kepresidenan Jakarta, pada hari Rabu, usai melaporkan perkembangan proyek tersebut kepada Presiden Prabowo Subianto. Ia menjelaskan, lahan yang dibidik merupakan salah satu dari sekitar 90 bidang yang ditawarkan otoritas Arab Saudi.

“Yang kedua adalah yang proses bidding. Yang nomor enam namanya di Western Hindawiyyah. Itu jaraknya hampir sama 2,5 km dari Masjidil Haram,” ujar Rosan.

Menurut Rosan, mekanisme seleksi lahan di Makkah tidak didasarkan pada besaran harga karena nilai sudah ditetapkan pemerintah setempat. Penilaian difokuskan pada kualitas perencanaan, desain kawasan, serta kepatuhan terhadap regulasi pembangunan. Ia menambahkan, hasil akhir bidding diperkirakan akan diumumkan dalam waktu dekat.

TerkaitTRT Indonesia - Indonesia dan Arab Saudi tandatangani MoU penyelenggaraan haji 2026

Kampung Haji Indonesia

Rosan juga memaparkan bahwa pemerintah sebelumnya telah mengamankan aset tahap pertama berupa hotel di kawasan Tahrir, Makkah. Hotel tersebut memiliki 1.461 kamar yang tersebar di tiga menara dan mampu menampung sekitar 4.383 jemaah haji Indonesia. Proyek ini ditargetkan mulai beroperasi pada Januari 2026.

Pemerintah juga telah membeli sekitar lima hektare lahan di depan hotel tersebut. Di atas area itu, direncanakan pembangunan 13 menara tambahan dan satu pusat perbelanjaan. Jika seluruh menara rampung, total kapasitas kamar diperkirakan mencapai 6.025 unit, yang dapat menampung lebih dari 23.000 jemaah.

Nilai pembelian hotel dan lahan tahap pertama mencapai sekitar $500 juta. Sementara itu, estimasi biaya pembangunan 13 menara dan pusat perbelanjaan berada di kisaran $700 hingga $800 juta, meski masih bersifat tentatif. Untuk lahan kedua yang kini dalam proses bidding, nilainya diperkirakan sekitar $750 juta.

Rosan mengakui pengembangan lahan kedua akan lebih kompleks karena masih terdapat permukiman warga, perizinan yang berlapis, serta kondisi kontur tanah yang berbatu. Seluruh proses negosiasi ditangani oleh Royal Commission of Makkah

Pemerintah menargetkan pembangunan tahap lanjutan dapat dimulai pada kuartal IV 2026, dengan pendanaan awal dari Danantara, dan membuka peluang kolaborasi dengan BPKH.

Selain berfungsi sebagai pusat akomodasi, Kampung Haji Indonesia juga dirancang menjadi etalase budaya nasional. Kawasan ini diharapkan dapat menampilkan kekayaan kuliner dan produk unggulan Indonesia di Kota Makkah, dan meningkatkan kenyamanan, keamanan, dan kualitas layanan bagi jemaah haji dan umrah Indonesia.

SUMBER:TRT Indonesia