DUNIA
2 menit membaca
Lebih dari 300 siswa hilang setelah kelompok bersenjata menyerbu sekolah Katolik di Nigeria
Kelompok bersenjata menyerbu sebuah sekolah di Papiri, Distrik Pemerintahan Lokal Agwara, pada Jumat dini hari dan menculik banyak siswa serta staf.
Lebih dari 300 siswa hilang setelah kelompok bersenjata menyerbu sekolah Katolik di Nigeria
Polisi berjaga di luar sekolah tempat anak-anak diculik oleh kelompok bersenjata di Kebbi, Nigeria, Senin, 17 November 2025.
11 jam yang lalu

Keuskupan Katolik Kontagora di Nigeria menyatakan bahwa sedikitnya 303 siswa hilang setelah serangan terhadap Sekolah Menengah St. Mary di Negara Bagian Niger pada Jumat.

Militan menyerbu sekolah di Papiri, Distrik Pemerintahan Lokal Agwara, pada Jumat dini hari dan menculik banyak siswa serta anggota staf.

Dalam pembaruan yang disampaikan pada Sabtu, Uskup Kontagora, Mgr. Bulus Dauwa Yohanna, mengatakan total 303 siswa dinyatakan hilang.

Ia menambahkan bahwa empat guru perempuan dan delapan guru laki-laki juga diculik dalam penyerangan tersebut.

Pemerintah Negara Bagian Niger pada Jumat menyatakan insiden itu terjadi setelah sekolah kembali dibuka tanpa izin pemerintah, meski sebelumnya ada perintah untuk menghentikan kegiatan asrama di wilayah tersebut.

Namun Yohanna membantah adanya peringatan sebelumnya baik dari pemerintah maupun aparat keamanan, seperti yang diklaim sekretaris negara bagian.

“Kami bertanya kepada sekretaris pendidikan apakah ia menerima surat edaran, jawabannya tidak; apakah ia diminta mengirimkan edaran kepada kami, juga tidak. Kami tanya apakah ia diberi tahu secara lisan, jawabannya juga tidak. Jadi mereka harus menjelaskan kepada publik kepada siapa surat edaran itu diberikan, atau melalui saluran apa mereka mengirimkannya,” ujarnya.

“Kami juga bertanya kepada Asosiasi Sekolah Swasta Nasional, dan mereka pun tidak menerima edaran tersebut. Klaim bahwa sekolah ini ditutup lalu dibuka kembali beberapa hari lalu juga tidak benar, kami selalu mematuhi aturan.”

Sementara itu, pemerintah federal menutup 47 Unity Colleges di seluruh negeri.

Binta Abdulkadir, Direktur Pendidikan Menengah Atas di Kementerian Pendidikan, mengatakan bahwa Dr. Tunji Alausa telah menyetujui penutupan sementara sekolah-sekolah tersebut karena meningkatnya tantangan keamanan di sejumlah wilayah negara itu.

SUMBER:AA
Jelajahi
Jakarta dinobatkan sebagai ibu kota terpadat di dunia dalam laporan PBB
Jakarta kini menjadi ibu kota terpadat di dunia
Hampir 11.000 orang terdampak oleh banjir besar-besaran di Malaysia
Serangan bom bunuh diri menargetkan markas paramiliter Pakistan, menewaskan 3 perwira dan 3 teroris
Türkiye siap menjadi tuan rumah COP31, tingkatkan bantuan rekonstruksi Gaza: Erdogan
50 dari 300 lebih siswa yang diculik di sekolah Katolik Nigeria berhasil melarikan diri
AS tolak berdialog dengan Afrika Selatan saat kontroversi boikot G20 memanas
Apakah penjualan F-35 oleh Trump ke Saudi Arabia akan mengubah keseimbangan militer Timur Tengah?
FPO Austria desak larangan penuh jilbab di sekolah dan aturan melawan “Islam politik”
Bom meledak di New Delhi, rumah-rumah dihancurkan di Kashmir - normalisasi kejahatan perang di India
Amerika Serikat menyetujui penjualan rudal Javelin dan peluru Excalibur senilai $93 juta kepada India
70 orang hilang setelah kapal yang membawa 120 orang terbalik di Kongo
Letusan Gunung Semeru sebabkan evakuasi, ratusan warga berlindung di pos pengungsian
Petugas imigrasi menangkap buronan kasus kredit macet asal China senilai Rp2,07 triliun di Batam
China kecam Inggris atas 'tuduhan-tuduhan fiktif' setelah klaim MI5
Indonesia tetapkan target pengurangan emisi CO₂ 1,5 gigaton di COP30
Apakah AS sedang bersiap “menghancurkan” ekonomi Rusia?
Sereal bayi Nestle dijual dengan kandungan gula lebih tinggi di Afrika, klaim NGO
Terhalang Pakistan, Air India yang kekurangan kas cari jalur pintas melalui Xinjiang, China
Calon senator AS mencoba membakar Al-Quran saat aksi anti-Islam di Michigan