ASIA
2 menit membaca
Indonesia tekankan penguatan sinergi ASEAN hadapi tantangan keamanan di kawasan
Menlu RI Sugiono menekankan pentingnya sinergi lintas pilar dan peningkatan kapasitas kolektif ASEAN dalam menghadapi ancaman keamanan, termasuk kejahatan siber, pada Pertemuan ke-30 APSC Council di Kuala Lumpur.
Indonesia tekankan penguatan sinergi ASEAN hadapi tantangan keamanan di kawasan
Menlu RI Sugiono di Pertemuan ke-30 ASEAN Political-Security Community (APSC) Council di Kuala Lumpur, Malaysia. (Foto: Kemlu RI)
28 Oktober 2025

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, menegaskan pentingnya memperkuat sinergi lintas pilar di ASEAN serta meningkatkan kapasitas kolektif kawasan dalam menghadapi tantangan keamanan yang semakin kompleks, termasuk kejahatan siber dan penipuan daring (online scams).

Pernyataan tersebut disampaikan Menlu Sugiono dalam Pertemuan ke-30 ASEAN Political-Security Community (APSC) Council yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Sabtu, 25 Oktober 2025.

Menurutnya, Blueprint APSC 2025 telah berperan penting dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan dengan tingkat implementasi yang mencapai 99,6 persen.

“Capaian ini sangat membanggakan; namun kita harus terus memastikan bahwa masyarakat kita merasa aman, terlindungi, dan percaya diri untuk terus maju dan sejahtera,” ujar Sugiono.

Ia menekankan bahwa kerja sama antara tiga pilar ASEAN — politik-keamanan (APSC), ekonomi (AEC), dan sosial-budaya (ASCC) — perlu diperkuat untuk menghasilkan respons yang terpadu dan komprehensif terhadap tantangan multidimensi, termasuk kejahatan lintas negara.

Menlu Sugiono juga menyambut baik Deklarasi ASEAN tentang Pemberantasan Kejahatan Siber dan Penipuan Daring yang baru-baru ini diadopsi oleh negara-negara anggota. Ia menilai deklarasi tersebut mencerminkan komitmen kuat ASEAN dalam menjaga keamanan ruang digital kawasan.

“Deklarasi ini adalah langkah nyata ASEAN untuk memastikan dunia digital kita aman bagi semua warga,” ujarnya.

TerkaitTRT Indonesia - Deklarasi Bali: Jaksa Agung ASEAN perkuat kolaborasi tangani kejahatan lintas batas

Dalam kesempatan yang sama, Menlu mengumumkan dua inisiatif penting yang akan digelar Indonesia, yaitu Forum Dialog Kerja Sama Kepolisian untuk Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana pada 27–29 Oktober 2025, serta Table-Top Exercise tentang Kesiapsiagaan ASEAN dalam Melindungi Warga Negara di Luar Negeri pada 4–5 Desember 2025. 

Kedua kegiatan tersebut akan berlangsung di Bali.

Menutup pernyataannya, Sugiono menegaskan bahwa persatuan dan sentralitas ASEAN harus tetap menjadi jangkar kawasan di tengah dinamika global yang terus berubah.

“Kita harus bersama-sama membangun ASEAN yang aman, terlindungi, dan membuat setiap warganya bangga menyebut kawasan ini sebagai rumahnya,” pungkasnya.

Masih di KTT ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur, dalam forum yang berbeda pada Pertemuan Menteri Luar Negeri (AMM) ASEAN di Kuala Lumpur, Menlu RI Sugiono menegaskan pentingnya peran aktif ASEAN dalam menjaga stabilitas kawasan.

Ia mengapresiasi peran Malaysia dalam meredakan konflik antara Thailand dan Kamboja serta mendorong penyelesaian damai. Ia juga menyoroti perlunya langkah kolektif ASEAN menghadapi situasi politik di Myanmar dan mendukung proses integrasi penuh Timor-Leste sebagai anggota baru. 

Selain itu, Menlu Sugiono menekankan pentingnya memperkuat kerja sama dengan Papua Nugini untuk memperdalam solidaritas kawasan Asia Tenggara dan Pasifik.

TerkaitTRT Indonesia - ASEAN mendesak Myanmar untuk mengakhiri 'kekerasan yang tidak terbedakan,' menegaskan kembali rencana perdamaian lima poin

SUMBER:TRT Indonesia