Badan federal AS yang bertugas melindungi lingkungan telah mengedit sebuah bagian dari situs webnya tentang bagaimana aktivitas manusia mendorong krisis iklim, menurut laporan media.
Environmental Protection Agency (EPA) mengubah beberapa hal pada halamannya untuk menyoroti “proses alami” yang mendorong krisis iklim — seperti letusan gunung berapi dan variasi aktivitas matahari — pada bulan Oktober, lapor Washington Post pada hari Selasa.
Sebuah halaman berjudul 'Penyebab Perubahan Iklim' dan halaman lain yang melacak dampak pemanasan global di AS juga diubah, lapor New York Times.
Dan sebuah halaman yang menjelaskan kenaikan permukaan laut dan menyusutnya es Arktik — kedua indikator utama perubahan iklim — juga dihapus, lapor Post.
Presiden Donald Trump secara rutin mengkritik tenaga angin dan energi berkelanjutan, menyerukan lebih banyak pengeboran di tanah AS, dan telah memangkas anggaran penelitian serta pengembangan untuk melacak dan mengurangi dampak krisis iklim.
'Kultus iklim'
Dalam pernyataan kepada Washington Post, juru bicara EPA Brigit Hirsch menjauhkan pemerintahan Trump dari 'agenda politik sayap kiri' pendahulunya Joe Biden, seraya menambahkan: 'Dengan demikian, badan ini tidak lagi menerima perintah dari kultus iklim.'
Politikus Republik berusia 79 tahun itu telah mewujudkan keinginannya dalam kebijakan dengan membatalkan aturan kendaraan listrik, standar efisiensi bahan bakar, dan kebijakan hijau domestik lainnya yang diberlakukan oleh pemerintahan Biden.
Trump juga menolak mengirim perwakilan AS ke pertemuan COP di Brasil, sejalan dengan penarikannya dari Perjanjian Iklim Paris awal tahun ini.















