Menteri Perdagangan Budi Santoso menyatakan bahwa Indonesia menargetkan penandatanganan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) pada Januari 2026, menurut laporan Antara.
“Implementasinya akan dilakukan secara simultan. Kami menargetkan penandatanganan berlangsung pada Januari,” ujarnya saat Rapat Pimpinan Nasional Kadin 2025 di Jakarta, Senin.
Saat ini, IEU-CEPA tengah dalam proses penyusunan legal draft dan diterjemahkan ke beberapa bahasa. “Jika bisa ditandatangani Januari, selanjutnya kami akan melanjutkan proses ratifikasi di Dewan Perwakilan Rakyat. Mudah-mudahan selesai pada pertengahan tahun depan,” tambah Budi.
Perjanjian ini diharapkan membuka akses pasar lebih luas bagi produk Indonesia di Uni Eropa. Ferry Irawan, Deputi Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan BUMN, menyebut IEU-CEPA juga memberikan sejumlah manfaat, termasuk pengurangan tarif untuk sebagian besar ekspor Indonesia.
Komoditas ekspor yang akan menikmati tarif nol meliputi produk pertanian dan perkebunan seperti minyak sawit, kopi, kakao, dan karet; hasil perikanan seperti ikan, lobster, dan udang; komoditas kehutanan termasuk kayu, olahan kayu, dan panel kayu; serta produk tekstil dan elektronik. Perjanjian ini juga diharapkan meningkatkan nilai ekonomi nasional sekaligus mempermudah proses visa melalui kebijakan fast-track.












