Israel membatalkan keputusan pada hari Minggu untuk menghentikan bantuan kemanusiaan ke Gaza setelah mendapat tekanan dari AS, dengan Tel Aviv berjanji untuk membuka kembali penyeberangan wilayah tersebut pada hari Senin.
Channel 12, mengutip seorang pejabat politik yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa Tel Aviv mundur dari keputusan sebelumnya untuk menangguhkan pengiriman bantuan ke Gaza "hingga pemberitahuan lebih lanjut" setelah mendapat tekanan dari Washington.
Pejabat tersebut menambahkan bahwa Israel berjanji kepada AS bahwa mereka akan membuka kembali penyeberangan Gaza untuk bantuan kemanusiaan mulai hari Senin.
Tidak ada konfirmasi resmi dari pihak Israel mengenai laporan tersebut.
Penyiar publik Israel, KAN, sebelumnya melaporkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan penghentian pengiriman bantuan ke Gaza atas rekomendasi militer, dengan alasan dugaan pelanggaran perjanjian gencatan senjata oleh Hamas di Gaza.
Setidaknya 45 warga Palestina tewas dalam serangkaian serangan udara Israel di seluruh Gaza pada hari Minggu.
Hamas telah menegaskan kembali komitmennya terhadap perjanjian gencatan senjata dengan Israel.
Kesepakatan gencatan senjata diumumkan pada 10 Oktober, berdasarkan rencana bertahap yang disampaikan oleh Presiden AS Donald Trump.
Sementara itu, delegasi Hamas yang dipimpin oleh pemimpin kelompok Khalil al Hayya tiba di Mesir untuk menindaklanjuti pelaksanaan perjanjian gencatan senjata Gaza, setelah gelombang serangan udara Israel di wilayah yang terkepung tersebut.
Kelompok tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk menindaklanjuti pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata dengan Israel.